Ia menegaskan, meski Timor Leste negara kecil, namun sudah mulai berjalan, karena sebagian infrastruktur pariwisata dan budayanya sudah berjalan.
Kami akan mengorganisir orang tua di Rabilau untuk mengenakan tais, membuat klip video musik “Tebe-tebe”, tarian atau dahur sesuai tradisi atau adat Timor.
Sebagai orang Timor, keluarga Raul Lemos ingin berkontribusi aktif dalam mempromosikan sektor pariwisata di Timor-Leste.
“Kami ingin mempromosikan ini, kami harus pulang agar mereka dapat melihat hal yang sama. Oh, laut Timor sangat indah, pegunungan Timor sangat indah, tradisi dan budaya mereka, semuanya menunjukkan bahwa Timor unik di dunia,” ungkapnya.
Klip video yang akan diambil dalam musik “tebe-tebe” dan musik pop berbahasa Tetun akan dipublikasikan di platform yang ada di dunia digital seperti YouTube dan juga di Spotify for Artists (Spotify for Artists) di Amerika Serikat.
Spotify for Artists adalah platform gratis tempat para artis dan manajer dapat mengelola profil mereka, mempromosikan musik mereka, mengirimkan lagu ke daftar putar editorial dan pengguna, serta mengakses statistik terperinci tentang pendengar dan kinerja mereka di platform.
Presiden Republik, José Ramos-Horta, mengapresiasi dan mengapresiasi ide cemerlang keluarga Raul Lemos dan mendorong mereka untuk mempromosikan semua objek wisata yang ada di Timor-Leste.
“Pada prinsipnya, Presiden harus menyampaikan rencana kami kepada Presiden Republik, mungkin detailnya juga dapat memanfaatkan semua potensi wisatawan Anda di Timor-Leste,” Katanya.
Pemilik Raya Media and Entertainment dan Hatutan.com ini juga berpikir, ke depannya mereka akan membangun studio sendiri di Timor, serta studio di luar negeri, agar para seniman Timor menjadi kreatif dan giat berkarya
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait
