Sakit Hati dan Cemburu Motif Pelaku Mutilasi Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi

Hari Tambayong, Evan Payong
Tersangka Rohmad Tri Hartanto mengaku membunuh dah memutilasi korban Uswatun Khasanah lalu membuangnya dalam koper di Ngawi lantaran sakit hati dan cemburu. Foto/iNews TV/Hari Tambayong

SURABAYA, iNewsBelu.id  - Polda Jatim dan Polres Ngawi mengungkap motif pembunuhan disertai mutilasi mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi. Pelaku mengaku tega berbuat keji lantaran sakit hati dan cemburu dengan korban. 

Terbongkarnya kasus ini setelah polisi berhasil menangkap pelaku Rohmad Tri Hartanto alias A di Madiun pada Sabtu tengah malam. Motif kasus pembunuhan sadis dengan memutilasi tubuh korban bernama Uswatun Khasanah (29) dipicu karena rasa sakit hati dan cemburu pelaku terhadap korban.

Aksi pelaku sangat sadis karena beberapa potongan tubuh korban dibuang di beberapa daerah. Tersangka Rohmad Tri Hartanto, yang merupakan warga Tulungagung hanya bisa tertunduk saat digiring anggota Jatanras Polda Jatim. Rohmad merupakan pelaku pembunuhan sadis terhadap Uswatun Khasanah, janda dengan dua anak asal Blitar yang jenazahnya di mutilasi menjadi beberapa bagian.

Awalnya, kasus ini mencuat setelah warga Desa Dadapan Kecamatan Kendal, Ngawi menemukan koper warna merah berisi potongan tubuh manusia pada Kamis 23 Januari 2025 lalu.

Dari hasil identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan, polisi berhasil mengidentifikasi korban bernama Uswatun Khasanah.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan terhadap siapa orang terakhir yang bersama korban. Hingga akhirnya didapatkan nama pelaku yang kemudian dikejar dan berhasil dibekuk. Potongan tubuh korban ditemukan di sejumlah daerah, seperti kaki ditemukan di Ponorogo dan kepala di wilayah Trenggalek. Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menjelaskan, aksi pembunuhan sadis dilakukan oleh pelaku di sebuah hotel di Kediri.

"Motif pelaku menghabisi korban dengan sadis dan keji ini dilatar belakangi rasa cemburu karena korban sering mengajak pria lain kedalam kos korban dan sakit hati karena korban sering menyinggung keluarga pelaku," ujarnya di Polda Jatim, Senin (27/1/2025). Termasuk juga ada kata yang dilontarkan ke pelaku bahwa kalau anaknya kalau sudah besar didoakan jadi PSK (pekerja seks komersial).

Editor : Stefanus Dile Payong

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network