ATAMBUA, iNewsBelu.id - Ratusan narapidana di lembaga permasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Atambua Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur ikut mencoblos dalam pemilihan umum kepala daerah 2024 tingginya antusiasme narapidana membuat antrian panjang.
Beginilah antusias warga binaan di lapas kelas IIB Atambua yang rela mengantri sejak pagi hari di tps khusus lapas atambua untuk menggunakan hal pilih mereka. Meskipun harus berdesakan ditengah antrian para warga binaan ini tetap tertib menunggu giliran untuk mencoblos surat suara di tps khusus 901 yang sudah disediakan pihak kpps.
Kepala satuan pengamanan WBP Lapas kelas IIB Atambua Ady Maksy Milly mengatakan untuk pilkada seerntah 2024 ini terdapat 168 warga binaan Lapas Atambua memberikan hak pilih mereka harapan kita semoga apa hak suara yang mereka berikan dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk wilayah ini.
"Iya terimakasih hari ini di Lapas Khusus Lapas Kelas IIB Atambua ada 1 Tps dengan jumlah pemilih sebanyak 168 orang, terdiri dari 153 dpt dan 15 dptb," ungkap Ady.
Dirinya juga menambahkan sebelumnya pihak peyelenggara sudah datang memberikan sosialisasi bagaimana cara mencoblos yang baik dan benar. kita berharap semoga para WBP bisa memberikan hal mereka secara baik dan benar sesuia dengan hatinurani mereka.
Selain itu Aloysius Manafe salah satu warga binaan menambahkan sangat berterimakasih kepada penyelenggara karena boleh menyediakan tps khusus ini agar kami para warga binaan boleh memberikan hak suara mereka harapan semoga pemimpin yang terpilih dapat menjalankan janji sesuai dengan visi dan misi pembangunan mereka.
"Kami berterimaksih karena sudah disediakan TPS khusus dilapas ini agar kami bisa memberikan suara kami, besar harapan kami semoga para pemimpin yang terpilih nanti bisa menjalankan tugas sesuai dengan visi dan misi," Katanya.
Unutk lapas kelas IIB Atambua terdapat 153 dpt dan 15 dptb yang memberikan hak suara mereka hingga saat ini para wbp ini masih menganti mendapatkan giliran untk memberikan hak suara mereka dibawah pengawasan ketat pihak bawaslu belu.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait