Pasalnya, kata Marianus, saat terkena peluru nyasar, Fransiskus sempat tidak sadarkan diri dan mengeluarkan cairan putih seperti busa dari mulutnya.
“Setelah terkena peluru nyasar, keponakan saya ini jatuh pingsan, dan dari mulutnya keluar busa putih,” kata Marianus di RSUD Larantuka, Senin malam.
Menurut Marianus, berdasarkan hasil rontgen, diketahui kedalaman hujaman proyektil karet tersebut sedalam 7 centimeter.
Pihak keluarga korban pun menduga, ada oknum kepolisian yang melepaskan tembakan pada posisi berdekatan dengan korban dan warga Lewerang (Amagarapati).
Padahal, kata Marianus, baik korban maupun warga Amagarapati sama sekali tidak bersentuhan dengan aksi tawuran itu.
hingga pagi ini situasi di kabupaten flotes timur aman korban penembak masih di rawat rumah sakit.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait