Dia menambahkan, sulit untuk memantau keamanan perjalanan kereta karena jumlah petugas tak sebanding dengan panjang jalur kereta yang harus diawasi. Meski demikian pemerintah akan mengerahkan 2.700 tentara bantuan dalam beberapa hari untuk menjaga keamanan kereta dan lintasan.
Bangladesh dilanda krisis politik. Kelompok oposisi dari Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) mendesak Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur untuk memberi jalan bagi pemerintahan yang netral mengawasi pemilu yang berlangsung pada 7 Januari 2024
Hasina berulang kali menolak seruan oposisi untuk mundur seraya menyalahkan BNP atas demonstrasi mematikan untuk mendukung tuntutan mereka. Sementara itu terkait kebakaran kereta, pemimpin senior BNP, Ruhul Kabir Rizvi, membantah keterlibatan kelompoknya. Dia justru menuduh balik pemerintah seraya menyerukan penyelidikan hukum atas sabotase tersebut. “Perbuatan keji dan kejam seperti ini hanya mungkin terjadi dengan bantuan kekuatan ilegal dan anti-rakyat,” kata Rizvi.
Meski demikian pada beberapa aksi sebelumnya, massa anti-pemerintah juga membakar kendaraan termasuk alat transportasi yang melintas di jalanan.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait