"Tahun 2021, pelaku D sudah mengenal pelaku T (WNA). Pelaku T sering minta bantuan untuk dicarikan ART. Kemudian pada tahun 2022, pelaku D butuh uang karena banyak utang (online) akhirnya dia menawarkan korban kepada pelaku T. Selanjutnya pelaku D menjemput korban di sekolah SMP daerah Cianjur," katanya.
Menurutnya, utang pinjol pelalu D mencapai kurang lebih senilai Rp100 juta. Atas perbuatannya, pelaku terancam pasal berlapis dan kurungan 15 tahun penjara.
Untuk ancaman hukuman Pasal 88 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak paling lama 10 tahun dan Pasal 81 dan 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak paling lama 15 tahun.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait