Banjir Libya Korban Meninggal Bertambah Jadi 11.300 Orang, 10.000 Lainnya Masih Hilang

Tim iNews Belu
Banjir di Libya telah menewaskan sedikitnya 11.300 orang (Foto: Reuters)

Dua bendungan yang dibangun untuk mencegah banjir tak bisa menahan tekanan airnya yang sangat kuat sehingga bobol. Gelombang setinggi 7 meter pun menyapu permukiman di kota yang padat, termasuk harta benda. Sebagian terbawa arus ke laut. Banjir menumbangkan banyak pohon, menghancurkan ratusan mobil, bahkan ada yang naik ke balkon lantai 2 gedung. Sebagian besar wilayah kota juga tertutup lumpur.

Kepala Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, korban jiwa sebenarnya bisa dihindari jika Libya memiliki otoritas pemantau cuaca yang mengeluarkan peringatan. Dalam makalah penelitian yang diterbitkan tahun lalu, ahli hidrologi dari Universitas Omar Al Mukhtar Libya, Abdelwanees A R Ashoor, mengatakan banjir berulang di sungai musiman merupakan ancaman bagi Derna. 

Dia menyebutkan lima kejadian banjir dahsyat sejak 1942 seraya menyerukan tindakan segera untuk memastikan pemeliharaan rutin bendungan.



Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network