JAKARTA, iNewsBelu.id– Kepolisian akhirnya mengubah desain ujian praktek SIM (Surat Izin Mengemudi) C. Polisi resmi menghapus angka 8 dan jalur zig-zag yang sebelumnya menjadi polemik karena dianggap mempersulit pemohon.
Sebagai ganti angka 8 dan zig-zag, kini lintasan ujian praktek SIM C membentuk huruf S dengan jalur yang diperlebar. Ini dilakukan sesuai dengan instruksi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang meminta jajarannya untuk mengkaji ulang materi ujian praktik SIM C.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan perubahan ini tak sama di setiap wilayah. Dia menegaskan ujian praktik ini akan disesuaikan dengan kontur jalan masing-masing daerah.
“Ujian praktek kalau kemarin dalam bentuk angka 8, sekarang dalam bentuk sirkuit. Ada 5 stage bagian, sementara ini kita masih 4, satu stage rintangan nanti itu yang akan disesuaikan dengan wilayah masing-masing. Di Jakarta mungkin belum terlalu butuh dengan tanjakan,” kata Yusri kepada wartawan di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).
Yusri mengungkapkan ubahan yang dilakukan oleh kepolisian membuat ujian praktik SIM C menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Tapi, pria lulusan Akpol 1995 itu memastikan jalur ujian praktik SIM C yang baru bukan mempermudah pemohon. “Tadi pak kakor sudah sampaikan, jadi nanti kita lihat, ini sudah mudah dan kami perlebar. Bukan untuk mempermudah, tetapi tetap sama dengan yang kemarin,” ujar Yusri.
Jalur zig-zag dalam ujian praktik SIM C juga sudah dihapuskan mulai hari ini, Jumat (4/8/2023). Namun, Yusri mengatakan jajarannya akan mengkaji ulang apakah lintasan tersebut akan diadakan kembali atau tidak.
“Ya tadi kami lihat situasi seperti ini (zig-zag tidak ada). Apakah nanti ke depan akan (diadakan lagi) zig-zag, akan kami kaji lagi. Tapi, sekarang ini dulu yang sudah kita tampilkan kepada masyarakat bahwa sudah melakukan perubahan. Dengan lebarnya, sudah diperlebar,” ucapnya.
Sesuai dengan arahan Kapolri, peserta ujian praktik SIM C yang gagal juga bisa mengulang di hari yang sama. Selain itu, Yusri juga menyampaikan bahwa ada pelatihan khusus buat masyarakat yang dinamakan “Kucing Keliling”.
“Boleh (diulang) sampai dua kali test satu kali sesi. Bahkan, Sabtu-Minggu kalau sudah selesai pelatihan, silahkan kita buka untuk masyakarat lakukan latihan ‘Kucing Keliling’. (Itu) gratis,” katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait