Beberapa serangan Ukraina juga menargetkan wilayah yang lebih dalam di Rusia. Pada Maret, satu dari tiga orang sebagai UAV bermuatan bahan peledak menghantam satu kota di Wilayah Tula yang terletak di selatan Moskow, sekitar 250 km dari perbatasan terdekat dengan Ukraina.
Pada Desember 2022, UAV Ukraina menyerang lapangan terbang militer Dyagilevo dan Engels yang terletak masing-masing 500 km dan 700 km dari wilayah yang dikuasai Ukraina. “Tiga prajurit tewas dan dua pesawat mengalami kerusakan ringan,” papar Kementerian Pertahanan Rusia saat itu.
Pasukan Ukraina biasanya menggunakan drone yang diproduksi secara lokal atau buatan Soviet seperti UAV pengintai Tu-141 Strizh (Swift) yang telah dirubah dalam serangan semacam itu, menurut laporan media
Pada Februari, Mash melaporkan pesawat tak berawak Ukraina yang jatuh di satu blok apartemen di kota Belgorod, Rusia, membawa “alat peledak plastik buatan Inggris yang berisi pecahan logam.” Moskow telah berulang kali menuduh kolektif Barat memungkinkan Ukraina menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.
Dalam pidato tahunannya kepada Majelis Federal pada Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pendukung Kiev telah terlibat langsung dalam serangan pesawat tak berawak di fasilitas negara yang menampung penerbangan strategis berkemampuan nuklir.
AS dan sekutunya telah memasok segala jenis senjata ke Kiev mulai dari rudal anti-tank portabel hingga kendaraan tempur infanteri, tank, dan artileri. Namun, Washington telah berulang kali menolak memberikan senjata jarak jauh kepada pasukan Ukraina seperti rudal permukaan-ke-permukaan ATACMS, dengan alasan risiko perang habis-habisan antara Rusia dan NATO jika senjata semacam itu digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait