Dia menyadari potensi daun nanas untuk menjadi bahan tekstil ramah lingkungan sejak beberapa tahun lalu. Namun saat itu, pemasaran dan alat-alat yang dimiliki tidak mendukung. "Saya mulai menyadari akan adanya potensi ini sejak 2013 lalu, namun dengan keterbatasan yang ada memang saat itu masih sulit berkembang," ujarnya.
Karena itu, Alan sangat senang dengan bantuan dari Pertamina EP (PEP) Subang Field dalam pengembangan serat daun nanas menjadi bahan tekstil ramah lingkungan. Pasalnya melalui Program Pesona Subang, dia dan warga lain mendapatkan berbagai fasilitasi untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM), melalui kegiatan pelatihan baik teknis maupun nonteknis.
Dia menambahkan, ibu-ibu yang mendapatkan pelatihan dari Pertamina juga mendapatkan keuntungan berupa penghasilan tambahan. Ke depan dia berharap, pemberdayaan Pertamina terhadap petani nanas dan masyarakat terus berlanjut agar kegiatan usaha di Subang semakin berkembang dan banyak masyarakat yang terlibat.
Sukses mengembangkan usahanya, dia pun berhasil membuka lapangan kerja untuk warga di sekitar lingkungannya. "Saat ini ada 3 orang di alat decorticator, 6 orang di tenun, untuk dipintal ada 2 orang dan untuk melakukan penyisiran serat nanas ada 4 orang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Ubah Daun Nanas Jadi Bahan Tekstil Ramah Lingkungan, Pria Ini Untung Jutaan Rupiah Sebulan "
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait