“Ini harus dihentikan. Jika Israel tidak dapat membawa mereka ke pengadilan, itu harus membebaskan semua tahanan administratif,” lanjutnya.
HaMoked mengatakan, angka itu adalah puncak baru dalam gelombang penahanan administratif yang berkembang yang dimulai musim semi lalu menyusul serangkaian serangan oleh warga Palestina terhadap warga Israel yang menewaskan 19 orang. Serangan-serangan itu memicu serangan Israel yang telah menewaskan sekitar 100 warga Palestina, banyak dari mereka dikatakan sebagai militan atau pemuda lokal untuk memprotes serangan ke kota-kota mereka, tetapi warga sipil juga tewas dalam kekerasan itu.
Militer Israel mengatakan sekitar 1.500 warga Palestina telah ditangkap selama waktu itu termasuk mereka yang ditahan dalam penahanan administratif. Dikatakan serangan itu diperlukan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan terhadap Israel.
Sementara Palestina mengatakan serangan itu bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan militer Israel selama 55 tahun atas wilayah yang mereka inginkan untuk negara masa depan. Penggerebekan itu dibalas dengan peningkatan serangan penembakan di Tepi Barat.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 04 Oktober 2022 - 02:30 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "Kelompok HAM: Israel Tahan 800 Warga Palestina Tanpa Pengadilan".
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait