"Kalau artefak kita serahkan semua kepada DKI, ownernya DKI (Disbud) bukan MRT, itu kan projectnya MRT juga bagian dari DKI. Jadi kita harus kepada institusi yang berwenang, siapa itu, Dinas Kebudayaan," ujar Junus.
Junus menuturkan pipa saluran itu dibangun cukup lama di masa kolonial. Hal itu karena batu batanya harus didatangkan langsung dari Belanda.
"Jadi prosesnya lama karena batu batanya didatangkan dari Belanda," ucap Junus.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Saluran Air yang Ditemukan di Proyek MRT Ternyata dari Abad ke-18 ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/saluran-air-yang-ditemukan-di-proyek-mrt-ternyata-dari-abad-ke-18.
Editor : Stefanus Dile Payong