2. Pengusaha Ini Raup Miliaran dari Jualan
Kue Lapis talas khas Bogor adalah salah satu oleh-oleh yang menjadi langganan wisatawan ketika berkunjung ke Bogor. Salah satu merek lapis talas yang paling legendaris di Kota Bogor adalah Lapis Talas Sangkuriang, yang pertama serta terbesar di Kota Bogor. Awalnya usaha ini didirikan oleh perempuan asal Surabaya, Rizka Romadhona beserta suaminya Anggara Jati pada 2011. Perjalanan Rizka dan sang suami tidak mudah, terdapat banyak rintangan yang mereka hadapi untuk dapat berhasil. Sebelumnya, pasangan suami ini bekerja menjadi pegawai kantor sambil jualan bakso. Mereka menjual bakso ke tetangga serta teman kantor. Dari hasil jualan bakso, mereka mampu mendapat untung melebihi gaji yang diterima dari kerja kantoran. Lantaran usaha baksonya lebih menjanjikan, mereka pun akhirnya memutuskan untuk fokus berjualan bakso serta mengundurkan diri sebagai karyawan. Pada awalnya usaha mereka berjalan baik. Namun usai hampir tiga tahun usaha tersebut berjalan, usahanya tidak mengalami kemajuan. Akibatnya, usaha bakso pun mengalami kebangkrutan. Rizka dan sang suami pun mengalami krisis keuangan hingga harus menjual sebagian harta benda guna melunasi utang serta memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Belajar dari kesalahan, mereka mulai kembali memikirkan untuk merintis usaha baru. Rizka terpikir untuk menjual oleh-oleh. Bogor yang terkenal talasnya menjadi inspirasi Rizka guna membuat kuliner berbahan dasar talas hingga akhirnya lahir lapis talas Bogor. Bermodalkan uang Rp500.000 dan meminjam alat pembuat kue dari mertua, Rizka dan sang suami memulai merintis usaha lapis talas Bogor. Saat ini, karyawan lapis talas Bogor telah mencapai 1.000 orang. Bahkan per harinya dapat memproduksi 3.000 loyang lapis talas Bogor. Pada 2020, omzetnya mencapai Rp46 miliar. Belum lagi ditambah dengan produk lainnya seperti Lapis Kukus Surabaya di Surabaya, Bakpia Tugu Kukus di Yogyakarta serta Bolu Susu Lembang di Surabaya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait
