Waduh! Bukan Gertak Sambal, Mantan Presiden Rusia Pamer Peta Masa Depan Ukraina

Syarifudin
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Foto/tass

Sebulan setelah militan yang didukung Washington merebut kekuasaan di Kiev, Krimea memilih bergabung kembali dengan Rusia, sementara dua wilayah Donbass mendeklarasikan kemerdekaan. 

"Dalam benak presiden Ukraina, yang dirusak oleh zat psikotropika, seperti inilah peta masa depan cerah negaranya," tulis Medvedev di Telegram.

“Analis Barat percaya itu akan terlihat seperti ini, sebenarnya,” tutur dia, memposting peta kedua.

Di atas peta itu, "Ukraina" direduksi menjadi Kiev dan sekitarnya. Tujuh wilayah di Barat telah dianeksasi oleh Polandia, dan tiga di barat daya oleh Hongaria dan Rumania, masing-masing. Segala sesuatu yang lain ditandai "Rusia." Dia tidak merinci ahli Barat mana yang mungkin membayangkan pemisahan seperti itu. Pemerintah Ukraina telah berulang kali menolak kemungkinan konsesi teritorial, bersikeras tujuan Kiev adalah "penyerahan" Rusia dan "reintegrasi" Donbass dan Krimea.

Medvedev menjabat sebagai presiden Rusia antara 2008 dan 2012, dan kemudian sebagai perdana menteri hingga 2020, ketika dia ditugaskan di Dewan Keamanan Nasional. Selama konflik di Ukraina, dia telah membuat nama untuk dirinya sendiri dengan posting Telegram yang berwarna-warni.

Editor : Stefanus Dile Payong

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network