JAKARTA, iNews.id - Boeing telah membagikan video yang menampilkan pemandangan indah dari jendela kapsul CST-100 Starliner saat menuju ke luar angkasa dalam penerbangan uji tanpa awak baru.
Bagaimana penampakannya? Rekaman menunjukkan Bumi mulai terlihat dan termasuk Matahari terbenam yang mengorbit saat pesawat luar angkasa itu menuju International Space Station (ISS) untuk kunjungan singkat. Pada detik ke 43 terlihat sekilas objek, entah itu sepotong batu luar angkasa atau satelit yang lewat.
Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Cape Canaveral di Florida pada hari Kamis, 19 Mei, dibawa ke orbit oleh roket United Launch Alliance Atlas V. Starliner membawa Rosie the Rocketeer ikut dalam perjalanan. Manekin yang dilengkapi sensor memungkinkan para ilmuwan untuk memantau dan menilai kondisi di dalam kapsul selama misi lima hari utamanya. Pesawat ruang angkasa itu juga membawa Jebediah Kerman — karakter dari game Program Luar Angkasa Kerbal — yang bertindak sebagai indikator gravitasi nol penerbangan.
Setelah menurunkan 500 pon persediaan untuk astronot ISS, kapsul itu kembali ke rumah dengan bantuan parasut di gurun New Mexico pada hari Rabu, 25 Mei. Insinyur masih menilai semua data dari misi, tetapi indikasi awal adalah itu berjalan sesuai rencana. Pesawat luar angkasa tentu saja berkinerja lebih baik daripada yang dilakukannya dalam penerbangan pertamanya pada tahun 2019 ketika masalah perangkat lunak mencegahnya mencapai ISS.
Jika misi baru-baru ini dipastikan berhasil, Boeing akan bekerja sama dengan NASA untuk mengatur penerbangan awak pertama Starliner ke stasiun luar angkasa, yang dapat dilakukan sebelum akhir tahun ini. Penerbangan awak akan bertujuan untuk menawarkan bukti akhir dari keamanan dan keandalan kapsul, memungkinkan NASA untuk menggunakannya secara teratur untuk misi astronot ke dan dari ISS, sebagaimana dikutip dari Digital Trends. Saat ini, badan antariksa Amerika hanya memiliki akses ke satu kapsul operasional — Naga Kru SpaceX. Crew Dragon menyelesaikan penerbangan astronot pertamanya pada tahun 2020 dan sekarang menjadi bagian integral dari misi NASA ke orbit rendah Bumi.
Editor : Stefanus Dile Payong