ATAMBUA, iNews.id - Perayaan pekan suci atau yang lebih dikenal dengan hari raya Paskah dengan rangkaiannya, yakni pra-paskah,
Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu suci dan minggu Paskah kebangkitan Kristus ditambah hari Pentekosta merupakan
momentum yang sangat tepat bagi umat kristiani untuk mencari makna kehidupan yang sejati.
Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Pr dalam kotbahnya pada minggu Paskah di Gereja Katederal Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/04/2022). mengatakan, perayaan Pekan suci atau perayaan Paskah merupakan pemaknaan kehidupan
sejati bagi umat Katolik dimanapunk berada secara khusus di wilayah keuskupan Atambua dapat dilakukan melalui proses permenungan
panjang, melalui doa dan perbuatan baik terhadap sesama di sekitar kita.
" Perayaan Paskah merupakan pemaknaan kehidupan sejati bagi umat kristiani dimanapunk berada, perayaan Paskah juga momentum
penting bagi setiap pribadi untuk melakukan dan mengalami proses perubahan hidup. Lewat momentum Paskah, umat Tuhan diajak untuk
mengevaluasi pola kehidupan dan menetapkan komitmen hidup baru sesuai dengan nilai-nilai kasih dan pengampunan dari Tuhan Allah
Yang Maha Kuasa, " ujar uskup Atambua Mgr Dominukus Saku Pr.
Perenungan dan penghayatan terhadap makna kehidupan sangat penting guna menata kehidupan pribadi, serta kehidupan keluarga dan
masyarakat yang beradab dan bermartabat. saat ini dunia dihadapkan dengan berbagai macam cobaan globalisasi oleh karena itu para
umat diharapkan selalu bersatu iman dan teguh dalam kasih setia Tuhan sehingga dapat menciptakan kerukunan hidup antar sesama umat
beragama.
"Umat kristiani senantiasi dituntut hidup sebagai 'pribadi utama dan istimewa' (primus inter pares) di tengah suasana kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Proses perenungan yang panjang perlu dilakukan untuk memberikan bobot terhadap kehidupan
pribadi agar menjadi pribadi yang utama dan istimewa seperti yang tertulis dalam kitab suci dengan analogi ‘garam dan terang dunia,"
Ujarnya.
Minggu perayaan Paskah sesungguhnya adalah waktu bagi umat kristiani untuk melakukan perbaikan dan penguatan hubungan dengan
Tuhan, sesama manusia, serta dengan alam sekitarnya.
Perbaikan relasi ini menjadi jalan untuk melepaskan diri dari realitas hidup yang cenderung menjauhkan atau menyamarkan kemuliaan
Tuhan dalam kehidupan manusia, serta memperkuat dan mengkokohkan solidaritas.
"Merayakan dan menjalani minggu paskah adalah saat terindah untuk memeriksa suasana batin dan membersihkannya dari semua beban
perasaan dan pikiran-pikiran yang tidak mengandung berkat, kemudian mengisi kembali batin dan menyalakan nurani kemanusiaan yang
suci, mulia, adil dan beradab,"ucapnya.
Editor : Stefanus Dile Payong