Banjir Bandang Rendam Dua Permukiman Warga Desa Terong dan Lamahala Flotim
Menurut warga hujan deras yang terjadi di gunung mengakibatkan banjir bandang hingga meluap menggenangi pemukiman warga. Bagi warga sempitnya jembatan membuat air akhirnya meluap
Hujan lebat yang terjadi hampir sepekan di wilayah Nusa Tenggara Timur mengakibatkan banjir bandang di kali Buinase meluap dan menggenangi puluhan rumah di Desa Tualene, Kecamatan Biboki Utara Terendam banjir.
Muhaimit Watu Wutun Tokoh Masyarakat Desa Terong kepada iNews menjelaskan, akibat hujan lebat yang terjadi sejak dua jam siang tadi mengakibatkan banjir dari kali ini meluap hingga ke pemukiman warga, akibatnya sedikitnya puluhan rumah warga terendam air setinggi lutut orang dewasa. Tidak hanya itu ada dua runah yang menagalami kerusakan parah.
" Iya betul, hujan yang terjadi sejak dua jam mengakibatkan luapan banjir bandang dari kali hingga masuk ke pumikaman warga, dan sedikitnya pukuhan rumah terendam air dan lumpur" Ungkap Muhaimit.
Muhaimit juga menambahkan banjir memang sudah sering terjadi namun tidak pernah ada penanganan serius dari pemerintah, sebagai masyarakat kami sudsh datang dan melapor namun sampai saat ini belum ada juga perhatian serius, dirinya menambahkan faktor utama terjadinya banjir karena jembatan kita saat ini sangat kecil tidakbisa menampung derasnya air.
Selain itu Camat Adonara Timur Ariston Kolot Ola baru mendapat laporan adanya banjir dan baru saja kembali dari Larantuka dan langsung melihat kondisi di lapangan dan akan melaporkan nya ke Bupati pada esok hari, dan selanjutnya akan segera melakukan penanganan meningat saat ini sudah mulai musim hujan.
" Iya saya tadi di Larantuka dan mendapat laporan adanya banjir di Desa Terong, setiba dari sana saya langsung meninjau kesini untuk melihat langsung kondiisi di lapangan," Katanya.
Dirinya juga menambah untuk dampak kerusakan akibat banjir ini pihak nya belum mendaoatkan laporan dari desa namun dengan melihat langsung akan segera mangambil tindakan untuk penanganan sehingga tidak terjadi lagi banjir.
Editor : Stefanus Dile Payong