KABUL, iNews.id - Serangan drone militer Amerika Serikat di Kabul pada Minggu (29/8/2021) tak hanya menewaskan dua anggota ISIS-K yang diduga hendak melakukan bom bunuh diri di bandara. Serangan itu juga menewaskan tiga anak-anak yang kebetulan berada di lokasi serangan.
AS melancarkan serangan drone terhadap mobil yang dinaiki dua anggota ISIS-K. Mobil itu diduga akan diledakkan di bandara Kabul, mengulangi serangan serupa pada Kamis pekan lalu.
Sementara itu saksi mata mengatakan, selain tiga anak-anak, serangan drone AS juga menewaskan dan melukai beberapa warga sipil lainnya.
Juru Bicara Pusat Komando AS Bill Urban mengatakan otoritas sedang menyelidiki adanya korban tewas dan luka dari pihak sipil.
"Kami akan sangat sedih dengan kemungkinan hilangnya nyawa orang tidak bersalah," kata Urban, dikutip dari Associated Press, Senin (30/8/2021).
Secara terpisah, seorang pejabat AS mengatakan, drone menembakkan rudal Hellfire ke sebuah mobil yang berhenti di antara dua bangunan. Beberapa orang terlihat memuat bahan peledak ke bagasi.
Ledakan awal yang disebabkan oleh rudal dari drone, disusul munculnya bola api yang lebih besar. Bola api itu diyakini dampak dari bahan peledak yang berada di kendaraan. Ledakan itulah yang kemungkinan memicu jatuhnya korban masyarakat sipil di sekitar lokasi.
Ledakan kedua menyebabkan kerusakan parah sebuah bangunan di sebelah kendaraan. Para korban diyakini berada di dalam bangunan yang rusak parah dampak ledakan.
Editor : Stefanus Dile Payong