Siswa Kurang Mampu Rela Gadaikan Handphone Rp240 Ribu Demi Bisa Ujian

ROKAN HULU, iNewsBelu.id - Demi mengikuti ujian kenaikan kelas seorang siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, berinisial RL rela menggadaikan Handphone nya dengan harga Rp240 Ribu agar bisa mengikuti ujian kenaikan kelas.
RL yang mengerti atas kondisi ibunya pun harus memutar otak agar tetap bisa mengikti ujian yang sudah dilaksanakan sejak 2 Juni 2025.
Dia pun terpaksa menggadaikan handphone miliknya. Namun, handphone tersebut hanya dihargai Rp100 ribu. Di saat itu, ia menyerahkan uang yang ada ke pihak sekolah. Tetapi, RL tetap harus membayar lunas uang praktik.
RL sendiri hidup bersama ibunya, Mariatun. Wanita berusia 58 tahun itu harus menghidupi anak-anaknya termasuk RL. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia.
Pasca ditinggal suaminya, Mariatun sehari-hari bertani. Kebun sawit peninggalan suaminya tinggal sedikit karena sebagian dijual dan uangnya dipakai untuk membangun rumah dan kebutuhan rumah tangga.
Sementara itu Mariatun menjelaskan saat mau ujian, anaknya datang untuk meminta uang praktik. Karena jika tidak dibayar dia tidak bisa ikut ujian.
“Saat itu anak saya datang meminta uang unuk membayar uang praktik. Namun kami lagi tidak ada memegang uang. Sempat saya meminta anak saya berhenti sekolah, mendengar itu anak saya menangis dan berkata aku tidak mau berhenti sekolah aku mau sekolah,” kata Mariatun.
Setelah mendengar perkataan dari ibu, RL tidak putus asa. Dia teringat akan telepon genggamnya. Dia lalu bergegas ke lemari tempatnya menyimpan handphone, kemudian bergeas mencari orang yang ia kenal utuk dipinjami.
Upanya membuahkan hasil. Ada yang meminjami Rp100 ribu. Kendati begitu, dia tetap nekat sekolah dan memohon guru agar bisa ikut ujian dan berjanji mencicilnya.
Mariatun menjelaskan dirinya menghidupi delapan anaknya. RL sendiri anak paling bungsu. Untuk kebutuhan hidup dia harus bekerja sebagai petani. Selain itu dia memiliki kebun sawit yang tidak begitu luas. Dari hasil kebun didapat uang Rp2 juta.
"Uang hanya cukup untuk pemenuhan hidup," ujarnnya.
Kisah RL hampir putus sekolah karena tidak bisa membayar pun sampai ke telinga prajurit TNI AD, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Serda Dedy Novery Samosir.
Ia kemudian menjumpai RL dan orangtuanya. Dedi menyatakan bersedia membayar uang praktik dan membayar HP yang telah digadaikan.
"Hari ini saya sampai di rumah Ibu Mariantun. Saya disambut baik oleh pihak keluarga dan saya langsung memberikan berupa bantuan seperti sembako dan uang saku,” ujar Dedy, Rabu (4/6/2025).
Kini RL kembli bisa tenang dan dapat mengikuti ujian. "Kita berharap agar RL bisa mendapat nilai yang baik," harap Serda Dedy.
Editor : Stefanus Dile Payong