get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger, Cegah Kecurangan Surat Suara Pemilu di Arab Saudi Direndam di Air

Depot Minyak Jeddah di Arab Saudi Diserang, Kilang Meledak dan Terbakar

Sabtu, 26 Maret 2022 | 07:09 WIB
header img
Depot minyak Jeddah diserang hingga meledak dan terbakar. Foto/twitter/Aurora Intel

JEDDAH, iNews.id - Televisi pemerintah Arab Saudi mengkonfirmasi pada Jumat (25/3/2022) bahwa "operasi permusuhan" telah menargetkan depot minyak Jeddah. Sebelumnya, wartawan yang meliput persiapan balapan Formula Satu (F1) di dekatnya melaporkan fasilitas itu terbakar. Laporan itu tidak merinci skala insiden atau siapa yang diyakini bertanggung jawab.

Sebelumnya, juru bicara milisi Houthi Yaman mengumumkan operasi "jauh" di dalam Arab Saudi telah dilakukan, dan rincian tentang hal itu akan segera terungkap. Televisi Saudi juga mengatakan serangan terhadap tangki-tangki air di kota Dhahran telah merusak kendaraan dan rumah lokal, dan gardu listrik di dekat perbatasan dengan Yaman menjadi sasaran.

Koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman mengumumkan pada Jumat bahwa 10 pesawat tak berawak yang "sengaja menargetkan properti sipil dan sumber energi" telah dihancurkan. Bahrain mengutuk apa yang disebutnya sebagai "tindakan teroris pengecut" yang menargetkan wilayah di selatan, tengah dan timur Arab Saudi menggunakan drone.

Media yang meliput uji coba untuk acara F1 yang diadakan di dekatnya melaporkan asap mengepul di atas kota sekitar pukul 17.40 waktu setempat. Pejabat lokal sebelumnya menyebut arena F1 di Jeddah sebagai trek "paling suci" dalam sejarah F1, mengingat masjid-masjid yang terletak di dekatnya.

Latihan balapan berlangsung lebih lambat dari yang direncanakan setelah ditunda sementara. Depot minyak Jeddah, yang secara resmi dikenal sebagai Pabrik Massal Jeddah Utara, terletak sekitar 11 km dari arena F1, tenggara bandara internasional kota tersebut. Saudi Aramco tidak segera mengomentari insiden tersebut. Juru bicara Houthi Yahya Sare'e mengumumkan sebelumnya pada Jumat bahwa, “Milisi melakukan operasi jauh di dalam Kerajaan menggunakan sejumlah besar rudal balistik dan pesawat tak berawak, sebagai tanggapan atas kelanjutan agresi Amerika Serikat-Saudi dan pengepungan yang tidak adil terhadap rakyat kami."

Houthi mengatakan serangan mereka menargetkan kilang Ras Tanura dan Rabigh serta fasilitas Saudi Aramco di Jizan dan Najran dengan drone.

Milisi itu juga menyerang target di Jizan, Dhahran al-Janoub, Abha dan Khamis Mushait dengan "sejumlah besar" rudal balistik. Milisi memperingatkan bahwa "lebih banyak" serangan akan terjadi sampai "pengepungan" Yaman dicabut oleh koalisi Saudi. Kelompok milisi Yaman menargetkan depot minyak Jiddah pada Minggu, dan menyerangnya pada November 2020, menyebabkan kerusakan USD1,5 juta.

Fasilitas tersebut diketahui menyimpan bahan bakar diesel yang digunakan oleh militer Saudi, tetapi juga menampung pasokan bahan bakar komersial. Sekutu Riyadh, AS telah berusaha mengamankan Arab Saudi dari serangan Houthi, mengirim sistem pertahanan rudal Patriot dan THAAD ke negara itu setelah serangan 2019. Saat itu serangan Houthi menghancurkan pada sepasang fasilitas produksi minyak yang merampas hingga setengah dari kemampuan ekspor minyak mentah Saudi.

Pekan ini, Wall Street Journal melaporkan sejumlah "signifikan" pencegat Patriot telah ditransfer ke Kerajaan dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya pertempuran dengan Houthi. Houthi Yaman telah berperang dengan Arab Saudi dan koalisi sebagian besar negara-negara Teluk Arab selama lebih dari tujuh tahun. Riyadh dan sekutunya memulai intervensi di negara itu pada Maret 2015 dalam upaya mengembalikan pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi, yang melarikan diri dari Yaman setelah Houthi menyapu negara itu pada akhir 2014 dan awal 2015 setelah pemberontakan rakyat.

Hingga seperempat juta orang dikhawatirkan tewas dalam konflik tersebut, baik dalam pertempuran maupun akibat krisis kemanusiaan. Yaman adalah salah satu negara termiskin di dunia.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut