Waduh, Presiden AS Donald Trump Ancam Bikin Kacau Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Semua Sandera Israel
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/11/b2940_amerika.jpg)
WASHINGTON, iNewsBelu.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan membuat kacau Jalur Gaza jika Hamas tidak membebaskan semua sandera Israel. Sebelumnya Hamas mengumumkan akan membatalkan pembebasan sandera pada Sabtu pekan ini karena Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata.
"Semua kekacauan akan terjadi," kata Trump, merespons pengumuman Hamas yang akan menunda pembebasan sandera Israel, seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (11/2/2025).
Dia memberi waktu kepada Hamas sampai Sabtu (15/2/2025) pukul 12.00 waktu Gaza untuk membebaskan semua sandera Israel.
"Sabtu pukul 12 (siang), kami ingin mereka semua (sandera) kembali. Saya berbicara atas nama pribadi, Israel boleh mengesampingkannya. Tapi atas nama saya pribadi, Sabtu pukul 12, dan jika mereka tidak kembali, mereka tidak ada di sini, semua kekacauan akan terjadi," kata Trump, dalam wawancara dengan Fox News.
Sebelumnya Juru Bicara Brigade Izzuddin Al Qassam Abu Ubaida mengatakan Hamas akan menunda pembebasan sandera Israel sampai batas waktu yang belum ditentukan karena pelanggaran kesepakatan gencatan senjata. Pembebasan sandera Israel gelombang keenam sedianya berlangsung pada Sabtu mendatang.
Dia menegaskan para sandera akan tetap dalam penahanan sampai penjajah Israel mematuhi kewajiban sesuai kesepakatan gencagan senjata serta memberikan kompensasi secara retroaktif.
"Selama 3 pekan terakhir, pimpinan perlawanan memantau pelanggaran musuh dan ketidakpatuhan mereka terhadap ketentuan perjanjian," katanya.
Pelanggaran tersebut di antaranya menunda pemulangan para pengungsi ke Gaza Utara, menembaki warga di berbagai wilayah, serta gagal memberi izin masuk bahan-bahan bantuan dalam segala bentuk sebagaimana disepakati. Sementara itu, Hamas telah memenuhi semua kewajibannya dalam kesepakatan.
Israel dan Hamas telah melakukan lima kali pertukaran tahanan sejak gencatan senjata tahap pertama berlaku mulai 19 Januari. Hamas telah membebaskan 21 sandera Israel dan lebih dari 730 tahanan Palestina dibebaskan.
Pertukaran berikutnya dijadwalkan pada Sabtu mendatang, tiga sandera Israel akan dibebaskan sebagai imbalan ratusan tahanan Palestina.
Selama gencatan senjata tahap pertama Israel menembak mati warga sipil Palestina saat mereka kembali ke rumah dari pengungsian.
Jumlah pasien Palestina luka yang dievakuasi keluar dari Gaza, serta truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza, lebih sedikit daripada yang dijanjikan dalam kesepakatan gencatan senjata karena Israel membatasinya.
Editor : Stefanus Dile Payong