get app
inews
Aa Read Next : Tega, Kepala Sekolah di Nias Selatan, Pukul Siswa di Kepala Hingga Meninggal

Kisah Eman Ati, Kepsek di Belu yang Sukses Jadi Petani Tomat dan Meraup Puluhan Juta Sekali Panen

Senin, 09 Agustus 2021 | 17:01 WIB
header img
Inilah Hasil Tanaman Tomat milik Eman Ati, Kepala sekolah (Kepsek) SD Inpres Debuklaran Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)

ATAMBUA, iNews.id - Kerja keras tak akan mengkhianati hasil. Hal itu dibuktikan Eman Ati, Kepala sekolah (Kepsek) SD Inpres Debuklaran Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia mencoba membudidayakan tanaman tomat di atas lahan tandus dan kini berhasil meraup puluhan juta dalam seminggu.

Eman Ati-sapaan akrabnya menceritakan, pengalaman ini merupakan kali pertamanya menjadi petani tomat. Awalnya dia mengaku tidak begitu tertarik lantaran tak memahami cara menanam tomat yang baik dan benar.


Sebagai keluarga yang berasal dari petani, dia selama ini hanya menanam padi dan jagung. Namun setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, dia mulai tertarik untuk mencoba budi daya tanaman tomat.

"Awalnya kami masyarakat Desa Dafala ini orang awam dalam membudidayakan tanaman holtikultura ini karena kami basic-nya petani jagung. Karena ingin belajar apalagi di tengah pandemi ini, saya akhirnya mencoba dan ini hasil yang saya dapat," ujarnya, Senin (9/8/2021). 


Dia menceritakan, ada banyak rintangan yang dihadapi untuk benar-benar bisa memuluskan niatnya memulai budi daya tanaman tomat.


"Banyak rintangan yang kami lewati, mulai dari persiapan lahan hingga pengairan. Namun dengan dibantu pemerintah desa akhirnya semuanya bisa berjalan dengan baik. Kami kini sudah bisa memetik hasil. Untuk kali pertama ini, kami langsung tanam 10.000 pohon," kata pria kelahiran 25 Mei 1966 tersebut.

Dia mengaku terus berjuang untuk belajar bagaimana cara membudidaya tanaman tomat yang baik dan benar. Dia mengakui, tugas utamanya sebagai seorang guru, namun karena situasi pandemi, saat ini aktivitasnya lebih banyak di rumah dan dimanfaatkan dengan menanam tomat .


Menariknya, Eman menjelaskan seluruh ilmu yang dia peroleh juga diimplementasikan bagi anak-anak muda di desa tempat tinggalnya yang tidak memiliki pekerjaan.


Para anak-anak muda ini dilatih agar selalu disiplin, percaya diri dan pantang menyerah. Baginya semua itu menjadi poin pentingnya dalam meraih kesuksesan.

"Ternyata betul-betul terjadi. Ketika kita menerapkan tiga hal itu akan memudahkan mencapai banyak hal. Makanya saya ajarkan kepada anak-anak muda sedini mungkin supaya mereka nanti bisa mandiri dan berusaha sendri," ucapnya.

Berbagai jalan terjal yang dilaluinya tak menyurutkan niat untuk berusaha meraih sukses. Semua itu pun diajarkan pada para anak-anak muda.


"Kalau kamu pengen berhasil nak, disiplin nomor satu. Saya ajarkan mereka untuk displin dan bersabar. Anak-anak muda ini sebelumnya penganguran. Saya berikan motivasi dan akhirnya mereka kini sudah memiliki lahan sendiri dan bisa menuai hasil," ujarnya. 


Dia menambahkan, hasil budi daya tomat yang ditanamnya sudah empat kali panen. Hasil penjualan mencapai Rp30 juta.


Sementara itu, Kepala Desa Dafala Leonardus Kehi mengaku bangga atas sosok kepala sekolah yang sudah memulai membuka lahan pertanian. Dia juga telah memotivasi warga sekitar untuk merubah perekonomian keluarga.


"Jadi memang luar biasa ada guru dari warga kita yang menjadi petani teladan bagi kalangan anak muda. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai masyarakat secara khusus anak-anak muda serta para guru di daerah perbatasan ini," kata Leonardus. 

Dia menambahkan, sebenarnya sosok kepsek ini menjadi petani sukses sejak tahun 2020. Namun karena waktu itu masih awam sehingga tidak mendapatkan hasil apa pun. Kemudian seiring berjalannya waktu, dengan berbagai prosesnya, Eman berhasil memimpin membudidaya tanaman tomat.


"Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami semuaTidak ada yang tidak mungkin apabila kita bersungguh-sungguh dan mengembangkan apa pun yang kita miliki,” katanya. 


Dia berharap, Eman dapat membagikan pengalaman atas pencapaiannya dengan mengimplementasikan di tempat dirinya mengajar. Hal ini menjadi penting dilakukan agar semangat tersebut dapat menular kepada para pelajar di kota perbatasan RI tersebut.


 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut