BELU, iNewsBelu.id - Kampanye dengan gaya blusukan terus dilakukan paslon bupati dan wakil bupati belu nomor urut 01 Wilybrodus
Lay - Vicente Hornai hal ini dilakukan guna mendegar secara langsung apa yang menjadi keluhan masyarakat. Masuk dalam salah satu program proritas unutk menjawabi kegelisahan masyarakat soal air bersih Wilybrodus Lay calon bupati dari partai Perindo dengan memanfaatkan sela - sela kampanye berjalan melihat secara langsung lokasi dan titik utama yang akan di bangunbendungan welikis di desa Derokfaturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Siang tadi Senin, (30/09/2024).
Didampingi para tokoh adat dan tokoh masyarakat calon bupati belu nomor urut satu dengan tagline sahabat sejati Wilybrodus Lay
meninjau langsung titik utama yang akan dibangun bendungan welikis, bendungan welikis merupakan sebuah bendungan besar yang sudah
direncakan akan dibangun unutk bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga di Tasifeto Barat, Tasifeto Timur dan kota Atambua.
Calon Bupati Belu nomor urut 1 Wilybrodus Lay mengatakan bersama dengan warga, tokoh adat, dan tokoh masyarakat kami melakukan
blusukan dengan memantau titik dimana nantinya akan di bangun bendungan welikis, sesaui dengan penjelasan warga setempat terdapat
sebuah mata air yang cukup besar yang tidak pernah kering dan selalu mengalir ditengah kali dan ini yang selama ini dimanfaatkan warga
sekitar untuk lahan pertanian dan juga sumber air minum bagi warga.
"Iya siang ini disela - sela masa kampanye saya bersama dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat desa Derokfaturene meninjau secara
lansung mata air yang mengalir ditengah kali dan selama ini dimanfaatkan warga untuk lahan pertanian dan juga sumber air bersih, dan
kita lihat memang airnya sangat jernih," ungkap calon bupati belu.
Dirinya juga menambahkan meskipun ini baru masuk dalam program unggulan kami dan akan kami kerjakan jika kami diberikan
kepercayaan nanti, namun sebagai calon pemimpin yang baik kami selalu hadir ditengah masyarakat berdiskusi bersama unutk mencari
solusi setiap ada persoalan.
Editor : Stefanus Dile Payong