JAKARTA, iNewsBelu.id - Salah seorang siswi SMA di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur berninial SYK (17), ditemukan tewas dengan posisi gantung diri di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, pada Rabu, (24/4/2024) pagi sekira pukul 05.00 Wita.
Okezone merangkum 5 fakta terkait peristiwa tersebut. Berikut ulasannya:
1. Polisi Benarkan Peristiwa Siswi SMA Bunuh Diri
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung melalui Kapolsek Alak, AKP Marselus Yugo Amboro yang dikonfirmasi Kamis, (25/4/2024) pagi membenarkan terkait insiden itu.
2. Kronologi Korban Bunuh Diri Ditemukan Keluarganya
Pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 wita, LK (11), adik kandung korban ke rumah kebun yang berjarak 100 meter dari rumah induknya. LK hendak mengambil pakaian seragam sekolah di rumah kebun milik orangtua korban karena pakaian sekolahnya dijemur di rumah kebun.
Saat tiba di lokasi kejadian, LK melihat korban sudah tergantung menggunakan tali nilon warna hijau di kayu rangka atap rumah yang berjarak sekitar 2 meter dari tanah dengan posisi kaki tertekuk.
Melihat korban tergantung, LK langsung memberitahu DK (44), ibu kandung LK. Keduanya datang ke rumah kebun dan melihat korban dalam posisi tergantung di kayu rangka atap menggunakan tali nilon warna hijau.
3. Penjelasan Ibu Korban soal Anaknya Bunuh Diri
Ibu korban, DK mengaku pada Selasa (23/4/2024) malam sekitar pukul 20.30 Wita, korban mengambil handphone miliknya dan meninggalkan rumah dengan alasan bermain Wifi di rumah tetangga dan hingga pukul 23.30 Wita korban belum pulang ke rumah.
DK kemudian meminta adik korban, LK untuk pergi melihat korban di depan rumah. Namun LK tidak menemukan korban. LK sempat mencari korban di rumah kebun yang berjarak 100 meter dari rumah. Namun saat itu LK tidak menemukan korban di rumah kebun tersebut.
Baru pada Rabu pagi, DK kaget mendapat kabar dari LK kalau korban tergantung di kayu rangka atap rumah. DK langsung ke rumah kebun dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali nilon pada rangka kayu atap rumah.
4. Orangtua Evakuasi Korban dan Dibaringkan ke Kardus
Orangtua korban berusaha membuka ikatan tali nilon di leher dan menurunkan korban, kemudian membaringkan korban di lantai tanah yang beralaskan kardus.
Keluarga korban bersama warga sekitar mengevakuasi korban ke rumah duka. Mereka pun langsung menghubungi aparat keamanan Polsek Alak dan Polresta Kupang Kota.
Piket SPKT bersama piket fungsi dipimpin KSPK II Polsek Alak, Aipda Krisantus M.G Sapa mendatangi lokasi kejadian. Anggota unit identifikasi Polresta Kupang Kota juga datang melakukan olah TKP.
"Saat piket SPKT dan piket fungsi tiba di TKP, korban sudah diturunkan oleh orang tua korban," ujar Kapolsek Alak.
5. Belum Diketahui Motif Korban Nekat Bunuh Diri
Saat ditemukan, korban dalam posisi tergantung di kayu rangka atap rumah menggunakan tali nilon warna hijau dan menggunakan jaket warna hijau celana putih motif boneka. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui persis penyebab korban lakukan bunuh diri.
"Belum diketahui sebabnya korban bunuh diri korban selama ini juga tidak ada masalah dengan keluarga atau orang lain," tambah Kapolsek.
Pihak keluarga juga saat ini menerima kematian korban sebagai musibah kenyataan hidup yang menimpa mereka serta tidak mau untuk melakukan otopsi ulang terhadap korban. Serta ayah korban berinisial AB telah menandatangani surat penolakan otopsi. Polisi pun mengamankan barang bukti dan memeriksa beberapa saksi.
Editor : Stefanus Dile Payong