Para warga pun secara sukarela dan bergantian menandu pasien menuju akses jalan utama dengan berjalan kaki sejauh 7 kilometer. Tentunya, hal tersebut bukan hal yang mudah untuk mereka, sebab jalan tanjakan membuat mereka harus sekuat tenaga membawa pasien tersebut.
"Kami sekitar 40 orang pikul nenek saya ke pertigaan. Jadi kami gantian. Karena kondisi jalan menanjak, maka harus butuh banyak orang,"Ungkap Emanuel Bata Dede
Perjalanan yang ditempuh selama tiga jam dengan kondisi jalan yang naik turun, penuh tantangan untuk mereka. Setibanya mereka di jalan raya pertigaan Desa Rutu Jeja, pasien langsung dibawa menggunakan truk DAK menuju ke Puskesmas Peibenga.
Karena kondisi yang cukup parah, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Ende untuk mendapatkan perawatan lebih baik sebab pasien menderita penyakit stroke ringan.
Saat ini, Emanuel dan keluarganya menjaga pasien di rumah sakit. Dari ceritanya, Emanuel sangat berharap pemerintah daerah bisa lebih peka lagi untuk meningkatkan akses jalan. Sehingga dalam kondisi seperti ini, warga tidak kesulitan.
"Kami hanya minta kepada pemerintah supaya meningkatkan akses jalan ke kampung kami. Minimal dibuat rabat supaya mobil bisa masuk kalau musim hujan seperti ini," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong