Kedua warga desa itu diingatkan PVMBG untuk tidak tidak beraktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi ke wilayah sektoral Selatan dan Tenggara dari sebelumnya 3 kilometer.
"Mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok," tulis PVMBG.
Lebih jauh, PVMBG melalui surat tersebut bahkan merekomendasikan masyarakat Desa Jontona agar diungsikan ke daerah yang lebih aman untuk menghindari potensi bahaya yang bisa terjadi. Diketahui, Gunung Ile Lewotolok dalam beberapa pekan terakhir ini telah mengalami serentetan erupsi atau aktivitas vulkanis yang terus meningkat. Erupsi terbaru terjadi sebanyak dua kali pada Selasa (27/2/2024).
Erupsi pertama pukul 05:30 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter. Erupsi kedua pukul 10:22 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak.
Editor : Stefanus Dile Payong