get app
inews
Aa Read Next : Kenakan Seragam Batik Sekolah Video Mesum Siswi SMA Negeri di Cianjur Viral

Minta Anaknya Dipulangkan Dari Kamboja, Ayah di Cianjur Nangis Minta Tolong Presiden Jokowi

Jum'at, 24 November 2023 | 11:14 WIB
header img
Nurdin Kuswandi (frame kanan) meminta tolong kepada Presiden Jokowi untuk memulangkan jenazah anaknya, Muhammad Abdul Fatah (frame kanan) yang meninggal di Kamboja. (FOTO: iNews/M ANDI ICHSYAN)

CIANJUR, iNewsBelu.id - Kisah pilu Nurdin Kuswandi seorang ayah di Kabupaten Cianjur meminta tolong Presiden Joko Widodo memulangkan jenazah anaknya yang meninggal di Kamboja

Permintaan tolong itu disampaikan Nurdin sambil menangis lewat sebuah video singkat.

Unggahan video Nurdin Kuswandi, warga Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur ini viral di media sosial (medsos).

Dalam video, Nurdin sambil menangis menceritakan nasib tragis yang dialami anaknya, Muhammad Abdul Fatah. Setelah meninggal karena sebab yang belum diketahui, jenazah anaknya tertahan selama lebih dari sepekan. Sang anak diduga kuat menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatu, saya bapaknya, Muhammad Abdul Fatah yang meninggal di Kamboja. Saya memohon bantuan kepada Bapak Jokowi beserta Bapak Prabowo, Menhan, untuk memulangkan anak saya ke kampung halaman di Cianjur selatan," kata Nurdin.

 

Nurdin mengatakan, anaknya, Muhammad Abdul Fatah, meninggal di Kamboja dan tempat bekerja tidak mau bertanggung jawab. Akibatnya, jenazah korban tertahan di salah satu rumah sakit di Kamboja hingga lebih dari sepekan.

 

"Saya mohon bantuan yang setulus-tulusnya. Semoga Bapak Jokowi, Bapak Prabowo Menhan, bisa membantu anak saya yang meninggal di Kamboja. Terima kasih atas perhatiannya untuk memulangkan jenazah anak saya. Wassalamualaikum warrahamatullahi wabarrakatu," ujar Nurdin.

Selain video permintaan tolong, terdapat video lain saat korban Muhammad Abdul Fattah berada di rumah sakit dengan kondisi sangat memprihatinkan. Korban terbaring tak berdaya di ranjang perawatan hingga akhirnya meninggal dunia.

Ali Hildan, kuasa hukum korban, korban Muhammad Abdul Fatah ditawari bekerja oleh sebuah perusahaan di Thailand dengan iming-iming gaji ratusan Dolar Amerika oleh tetangganya yang mengaku sebagai sponsor.

 

 

Almarhum diduga kuat jadi korban TPPO karena berangkat bekerja ke Thailand tanpa prosedur resmi. Akhirnya, bukannya bekerja di Thailand, korban justru dipekerjakan di Kamboja sejak Mei 2023.

 

"Kepada keluarga, almarhum Muhammad Abdul Fatah sempat mengeluh sakit dan mengalami tekanan selama bekerja di Kamboja. Namun korban tak berani menjelaskan di mana lokasi dan seperti apa jenis pekerjaan yang dijalani di kamboja. Korban meminta keluarga untuk menghubungi sponsor agar bisa memulangkannya ke Tanah Air," kata Ali hHildan, kuasa hukum korban.

Ali Hildan menyatakan, sponsor atau calo Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal meminta uang Rp20 juta kepada keluarga untuk pengurusan kepulangan korban.

 

Namun bukannya memulangngkan, calo tersebut justru kabur dan tak bisa dihubungi. "Korban yang dalam kondisi sakit akhirnya dirawat di salah satu rumah sakit di Kamboja hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Ali Hildan.

 

Sampai saat ini, tutur Ali Hildan, keluarga dan tim kuasa hukum terus berkordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja. "Keluarga berharap jenazah korban Muhammad Abdul Fatah bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya," ucap Ali Hildan.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, kasus PMI Muhammad Abdul Fatah telah ditangani oleh Dinas Ketenagakerjaan Cianjur.  "Namun belum bisa dipastikan kapan jenazah pmi tersebut bisa dipulangkan ke Tanah Air," kata Bupati Cianjur.

Tasus TPPO ini telah dilaporkan ke Polres Cianjur. Saat ini, Satreskrim Polres Cianjur tengah melakukan penyelidikan dan memburu sponsor atau calo TKI ilegal yang memberangkatkan korban secara ilegal ke Kamboja.

 

 

 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut