JAKARTA, iNewsBelu.id - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta uang tebusan sebesar Rp5 miliar sebagai syarat membebaskan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Pemkab Nduga mengaku sudah menyiapkan uang tersebut.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan upaya pembebasan pilot akan terus dilakukan.
Kita lebih kepada kemanusiaan, kalau kemanusiaan kan ga ada harganya. Nggak bisa dihargai seberapa pun, apabila ini menyangkut keselamatan nyawa manusia, baik itu keselamatan pilot maupun masyarakat yang berada di sekitarnya,” kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Yudo mengatakan secara umum saat ini situasi Papua kondusif, meskipun ada titik kerawanan di Kabupaten Nduga
“Secara umum situasi Papua semuanya kondusif tapi yang saya sampaikan ada beberapa wilayah yang kerawanannya masih ada khususnya di Kabupaten Nduga," ujarnya.
Upaya pembebasan Pilot saat ini masih terus dilakukan negosiasinya. Proses itu dimonitor langsung oleh Pj Bupati Nduga.
“Kita masih menunggu ya, kita percayakan Bupati Nduga untuk melaksanakan negosiasi. Kita tetap mengutamakan keselamatan pilot maupun masyarakat di sekitar itu jangan sampai menjadi korban," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyebut Pemkab Nduga telah menyiapkan uang tebusan senilai Rp5 miliar untuk membebaskan Pilot Susi Air.
Pilot itu disandera sejak 7 Februari atau sudah hampir 5 bulan.
"Kami akan bekerja sama, bicara bagaimana supaya mekanisme bantuan itu tidak menimbulkan masalah hukum kepada pemerintah daerah. Itu kami akan bicara dengan baik," ujar Kapolda, Selasa (4/7/2023).
Kapolda menegaskan pihaknya tidak akan memenuhi permintaan KKB untuk barter senjata api dan merdeka.
"Tapi kalau Egy (Egianus Kogoya) meminta membeli senjata, amunisi atau bicarakan merdeka, itu tidak ada dalam kamus," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong