LEMBATA, iNewsBelu.id - Gunung Ile Lewotolok di Lembata, NTT, erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 700 meter dari atas kawah, Sabtu (6/5/2023).
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian ESDM, abu vulkanik teramati berwarna kelabu hingga hitam.
Semburan abu vulkanik dari kawah Gunung Ile Lewotolok, dengan intensitas tebal teramati condong ke arah barat dan barat laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 36.3 milimeter (mm), dan durasi kurang lebih 42 detik.
Sementara pada periode Jumat (5/5/2023), menurut petugas pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus, terjadi 71 kali letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 300-400 meter, dan warna asap putih hingga kelabu.
Letusan Gunung Ile Lewotolok juga disertai suara gemuruh atau dentuman, yang terdengar lemah hingga sedang. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan tinggi 100-400 meter di atas puncak kawah," terangnya.
Pada periode ini terjadi satu kali gempa guguran, tetapi masih di dalam kawah utama. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava, dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gungun Ile Lewotolok," imbuhnya.
Petugas juga mengimbau masyarakat mengenakan masker pelindung, untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Ile Lewotolok, agar selalu waspada terhadap ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Editor : Stefanus Dile Payong