Sandy juga mengatakan, atas informasi adanya pengeroyoka n tersebut, pihaknya telah membangun komunikasi dan terus bersinergi dengan pihak TNI untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Merauke. Sementara Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Kolonel Kav. Ahmad Edi Supriadi membenarkan adanya dugaan pemukulan dua anggota polisi yang dilakukan empat oknum anggota Denzipur 11/MA, yang terjadi pada Minggu (30/4/2023).
Pemukulan tersebut dipicu kesalahpahaman dan ketersinggungan saja. "Memang benar telah terjadi pemukulan dan bukan pengeroyokan, oleh anggota Denzipur 11/MA kepada teman kita dari anggota polisi," ungkapnya.
Dibeberkan Edi, pemukulan terjadi sekitar pukul 00.30 WIT hingga pukul 01.00 WIT. Di mana anggota Denzipur 11/MA setelah apel malam berangkat ke Kabupaten Merauke, dan berkumpul di angkringan Jogja yang beralamat di Jalan Mandala. Dari angkringan Jogja, sambungnya, enam anggota Denzipur 11/MA lalu jalan-jalan ke arah Bandara Mopah dan selanjutnya menuju kearah RSUD Merauke.
"Saat hendak kembali pulang ke asramanya, mereka melalui jalan ke arah bandara. Keenam oknum anggota Denzipur 11/MA ini kemudian berhenti di pertigaan PGT Jalan Spadem," ujarnya.
Usai terjadi perselisihan, anggota polisi pergi meninggalkan persimpangan jalan tersebut, namun dikejar oleh oknum anggota Denzipur 11/MA.
"Anggota Denzipur memang jumlahnya enam orang, tapi yang mengejar dan memukul anggota polisi jumlahnya empat orang. Sekali lagi saya tegaskan, ini pemukulan dan bukan pengeroyokan," tegasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong