get app
inews
Aa Read Next : Dari Buruh Tani Hingga Tukang Masak Kini Jadi Ketua IJTI NTT Ini Kisah Hidup Stefanus Dile Payong

Merawat Bumi, Bersama Masyarakat Desa Leowalu Dinkes Belu Gandeng IJTI NTT Tanam 1.000 Pohon

Jum'at, 27 Januari 2023 | 17:55 WIB
header img
(IJTI) Pengda NTT bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan masyarakat di Desa Leowalu, melakukan aksi merawat bumi dengan menanam 1.000 anakan,Jumat.(27/01/ 2023). Foto iNews TV /Evan Pay.

ATAMBUA, iNewsBelu.id - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda NTT bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan
masyarakat di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu melakukan aksi merawat bumi dengan menanam 1.000 anakan
pohon di lokasi rawan longsor di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Jumat.(27 Januari 2023).

Belokasi dibukit Turlolo Kegiatan yang dilsejak pukul 07.00 Wita ini dikuti oleh puluhan  ASN perwakilan dari Dinkes Belu bersama
dengan masyarakat setempat serta para jurnalis televisi menggempur bukit yang menjadi lokasi longsor ini  untuk menanam pohon. Ribuan
anakan pohon ditanam di Bukit Turlolo yang merupakan lokasi rawan longsor setiap tahunnya. Untuk diketahui bukit Turlolo ini
sebelumnya digusur oleh pemerintah desa sebelumnya dan mau dijadikan sebagai lapangan bola kaki, namun sebelum digunakan lapangan
ini sudah terjadi longsor dan sangat mengancam masyarakat yang tinggal dibawah lembah. 

Kepala Desa Leowalu, Ignasius Bau mengatakan, awalnya bukit Turlolo digusur untuk membangun lapangan sepak bola Desa namun
lapangan tersebut mubazir. Tak hanya lapangan yang mubazir, lokasi tersebut justru menimbulkan persoalan baru yakni longsor setiap
tahun. 
 

"Untuk mengantisipasi longsor berkepanjangan, pemerintah desa "menyulap" lokasi itu dari bekas lapangan sepak bola menjadi hutan
lindung desa dan mulai dilakukan penanaman pohon bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan teman - teman jurnalis pada hari ini,"
ujar Ignas.

Kepala Desa menambahkan Jika tidak ditanami pohon maka akan terjadi longsor setiap tahun yang bisa saja menimbulkan dampak lebih
besar bagi masyarakat. Kepada masyarakat Leowalu saya ingatkan untuk menjaga dan melihara anakan pohon sampai jadi. Masyarakat
diminta untuk menertibkan ternak agar tidak masuk ke lokasi yang dapat merusak anakan pohon yang sudah ditanam. 

"Saya himbau masyarakat supaya jaga dan rawat itu anak pohon sampai jadi sehingga hasilnya kita bisa merasakan ke depannya. Dan
kalau Ibu Kadis bersama teman yang lain datang lagi di desa ini, bisa melihat hasilnya," Katanya. 

Ignasius menyampaikan ucapan terima kasih kepada kadis kesehatan dan Ketua IJTI NTT yang telah memilih Desa Leowalu sebagai
sasaran kegiatan penghijauan.

Pemerintah Desa merindukan agar program yang sama bisa dilakukan lagi di tahun mendatang mengingat topografi Desa Leowalu banyak
perbukitan dan rawan longsor sehingga perlu banyak kegiatan penghijauan. 

"Kami merindukan program semacam ini. Kalau biasa tahun depan program ini bisa ada lagi", pintanya.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty kepada wartawan mengatakan, tugas utama kami adalah memastikan dan
merawat masyarakt untuk tetap sehat namun hari ini jajaran Dinas Kesehatan tergerak hati untuk melakukan penghijauan karena akhir-
akhir ini, ada sejumlah instansi gencar melakukan penghijauan sebagai bentuk aksi kamu merawat bumi agar tetap sehat.

Kegiatan penghijauan ini merupakan wujud kepedulian dari Dinas Kesehatan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan serta
mengurangi risiko bencana alam seperti longsor. Kegiatan penghijauan juga merupakan upaya kongkret untuk menciptakan sumber air bagi
kelangsungan hidup masyarakat.

"Kita hari ini berbuat untuk menghijaukan daerah kita dan Dinas Kesehatan pertama kali melakukan penghijauan. Kegiatan yang kami
lakukan ini didukung penuh oleh pemerintah daerah dan insan pers di Kabupaten Belu dan NTT", ungkap Ansila. 

Dokter Ansila menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut
hingga ribuan anak pohon berhasil ditanam dalam waktu kurang lebih setengah jam.

Selain itu menurut ketua Ketua IJTI Pengda NTT Stefanus Dile Payong menambahkan aksi menam pohon ini dilakukan agar dapat
menggugah masyarakat agar dapat memiliki rasa kepedulian untuk menanam pohon, karena dengan menanam pohon kita sudah membantu
unutk merawat bumi. Hari ini kita tanam seribu anakan dan ini  mungkin belum seberapa namun setidaknya kita sudah bisa berbuat hal
kecil yang bisa membantu masyarakat.

"Seribu anakan mungkin belum seberapa nbamun kita yakin dengan hal kecil yang kita lakukan hari ini dapat menggugah masyarakat
lainya sehingga bisa tergerak hatinya untuk mau merawat bumi dengan menamam pohon," Ungkap Stefanus.

Kepada masyarakt saya mengajak marilah kita menanam mata air untuk anak - anak kita.


 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut