ATAMBUA, iNewsBelu.id - Meskipun cuaca ekstrem yang tidak menentu di saat ini diantara hujan lebat dan angin kencang yang datang silih berganti, namun tidak menghentikan langkah guru-guru dan para siswa SMKN 2 Atambua di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu NTT.
Untuk membudidayakan pohon tomat di tengah musim penghujan, alhasil para guru dan sisaa ini meraup keuntuntungan puluhan jura rupiah.
Beginilah hamparan lahan gersang yang sebelumnya merupakan lapangan bola namun kini disulap menjadi lahan produksi tomat yang sangat memberikan semangat dan keuntungan bagi maayarakat khususnya lembaga pendidikan.
Kepala sekolah SMKN 2 Belu, Bonefatius Wempi Rambing, saat di temui iNews di lahan pertanian sekolah mengatakan, ini merupakan tanah surga bagi kami karena sangat memberikan kami semangat baru dan imspirasi baru diawal tahun baru ini, bagaimana tidak, sebelumnya lahan ini terlihat kosong dan tandus jika saat musim panas, namun berkat PT Syngenta Indonesia para guru dan anak murid mengubah lahan ini menjadi surga bagi kami.
"Dari awal saya mengatakan bahwa tanah ini menjadi tanah surga bagi kami, dan semua itu hari bisa terwujud berkat pendampingan dari PT Syngenta bersama dengan para guru dan anak murid, lahan yang sebelumnya tandus jika msuim panas namun kita menjadi surga bagi kami," Ungkap Bonefatius, Kepsek.
Kepala sekolah juga menambahkan, selama ini pihak sekolah dijurusan pertanian hanya fokus menanam jagung,karena sesuai kepercayaan wikayah pantai tidak pantas untuk menanam tomat, namun hari ini anak sekolah dan para guru pembimbing mencetak sejarah baru ternyata di daerah pinggiran ini ternyata bisa menghasilkan pohon tomat.
"Memang selama ini kita hanya fokus menanam jagung, dan untuk tomat ini merupakan yang perdana dan ternyata sangat menghasilkan," Katanya.
Dirinya berharap semoga dengan hasil yang didapatkan ini anak - anak yang sedang bersekolah disinj yang memilih jurusan pertanian bisa memetik ilmunya sehingga ketika tamat mereka bisa mengajarkan kembali kepada masyarakat, orangtua juga keluarga karena kita sudah lihat hasilnya sekali panen bisa meraup belasan juta rupiah.
Editor : Stefanus Dile Payong