ATAMBUA, iNewsBelu.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Belu bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Belu hari ini melakukan tes kejiwaan dan kesehatan rohani kepada 72 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) yang baru terpilih dari dua kabupaten. di Hotel Timor. Sabtu, (29/10/2022).
Pelaksanaan tes tersebut dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian untuk anggota Panwascam se- kab Belu dan Malaka yang sudah diumumkan lolos tes. Sebagai syarat pelantikan, mereka harus melampirkan surat keterangan kesehatan jiwa dan rohani.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu drg Ansilla Eka Mutty kepada iNews.id menjelaskan hari ini bersama dengan Bawaslu Kabupaten Belu melakukan tes kejiwaan dan tes kerohanian kepada sedikitnya 72 orang anggota Panwascam, dari dua kabupaten yaitu kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka.
"Iya hari ini kita melakukan tes kejiwaan dan eksehatan rohani yang diikuti oleh 72 peserta dari dua kabupaten, kegiatan ini dilakukan berkat kerjasama Bawaslu Kabupaten Belu, Dinas kesehatan Belu dan dokter Spesialis Jiwa dari Propinsi," Kata Kadis Kesehatan, drg Ansilla.
Kepala Dinas Kesehatan juga menambahkan salah satu syarat untuk menjadi anggota Panwascam, diperlukan surat keterangan sehat Rohani. Sehat Rohani dinilai oleh dokter Spesialis Jiwa dalam bentuk TestTulis dan Wawancara. Karena di Belu belum ada spesialis Jiwa, maka kita melakukan koordinasi dengan dokter Spesialis Jiwa dari Propinsi untuk datang ke Belu agar lebih efektif dan efisien bagi para peserta, dibanding harus datang ke Propinsi untuk melakukan test ini.
"Terkait tes yang dilakukan hari ini selain secara tertulis tes juga dilakuan dengan sesi wawancara, hal ini dilakukan dengan harapan agar para anggota panwascam benar-benar kompeten dalam menjalankan tugasnya nanti. Hal ini mengingat dalam implementasi di lapangan, akan menjadi keseharian staf Panwascam dalam bekerja, seperti melakukan pengolahan data dan analisa data.
"Dilaksanakan tes tertulis ini tentunya kita ingin mencari staf yang benar- benar memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi terkini. Karena nanti dalam pelaksanaan di lapangan, itu akan menjadi keseharian mereka dalam bekerja. Dalam pengawasan ini kan ada pengawasan langsung dan tidak langsung, nah pengawasan tidak langsung ini, ya salah satunya analisa data. Ini sangat berkaitan dengan kemampuan dan juga kesehatan mereka," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong