JAKARTA, iNewsBelu.id - Bagaimana gejala gangguan ginjal akut pada anak dan sangat penting untuk diketahui para orang tua. Hal ini menyusul meningkatnya kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan - 18 tahun di Indonesia. Meski demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta orang tua agar tidak panik.
Khususnya jika anak menunjukkan gejala gangguan ginjak akut seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, dan pilek. Dikutip dari situs resmi Kemenkes, Jumat (21/10/2022) anak yang mengalami gangguan ginjal akut juga akan menjadi sering mengantuk serta semakin sedikit buang air kecil, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes mengatakan para orang tua untuk selalu memantau kesehatan si kecil. Dia juga mengimbau untuk segera berkonsultasi ke dokter.
“Jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,” kata dr. Yanti.
"Pastikan cukupi kebutuhan cairan tubuh anak dengan minum air," sambungnya.
Adapun gejala gangguan ginjal akut pada anak yang harus diwaspadai adalah perubahan warna pada urine yang menjadi pekat atau kecoklatan. Jika warna urine berubah, atau tidak buang air kecil selama 6 jam - 8 jam di siang hari, segera bawa anak ke rumah sakit.
Sementara itu, gejala awal penyakit ini biasanya berupa infeksi saluran cerna utama. Sebagai bentuk pencegahan, Kemenkes mengimbau untuk selalu menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.
Penting untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan, makan makanan yang bergizi seimbang. Pastikan si kecil tidak jajan sembarangan, minum air matang dan lakukan imunisasi anak rutin dan lengkap.
"Kasus gangguan ginjal akut pada anak belum diketahui pasti penyebabnya," tandasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 21 Oktober 2022 - 12:11 WIB oleh Diana Rafikasari dengan judul "Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!".
Editor : Stefanus Dile Payong