get app
inews
Aa Read Next : Bertemu Ganjar Pranowo, Uskup Agung Kupang Berpesan Perhatikan Pasokan BBM dan SDM di NTT

Terkait Kenaikan Harga BBM, Moeldoko Minta Masyarakat Anggap Biasa : Mari Mulai Pikirkan Alternatif

Senin, 12 September 2022 | 13:57 WIB
header img
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta masyarakat jangan berlarut-larut tenggelam dalam polemik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsBelu.id - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta masyarakat jangan berlarut-larut tenggelam dalam polemik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya masyarakat lebih baik mulai fokus untuk mulai memikirkan sumber daya atau bahan bakar alternatif yang lebih terjangkau dan berkelanjutan di masa depan.

“Saya tidak berbicara angka, tapi harga BBM naik turun itu sudah biasa. Kenapa kok naik? Ini terjadi karena produktivitas migas dalam negeri kita turun. Sejumlah besar produk migas kita ini berasal dari impor. Jadi harga BBM di Indonesia sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga dunia,” ujar Moeldoko, Senin (12/9/2022).

Walaupun begitu, mantan Panglima TNI ini yakin masyarakat sudah paham dan bijak dalam menyikapi isu kenaikan harga BBM ini. “Sebenarnya masyarakat sudah paham. Jadi jangan dilihat isu kenaikan harga BBM-nya saja, mulai lah berpikir tentang alternatif dan pemanfaatan kemajuan teknologi untuk mengatasi krisis ini,” kata Moeldoko.

“Misalnya, sejak saya masih menjadi Letnan Jenderal di Lemhanas, saya sudah berpikir bahwa baterai adalah masa depan, masa depan adalah baterai. Gagasan ini terus saya pelihara dan kembangkan, karena bukan tidak mungkin kita akan segera beralih ke mobil listrik untuk mengurangi konsumsi BBM,” ucapnya.

Demi meminimalisasi dampak ketidakpastian global ini dan menjaga daya beli masyarakat, pemerintah pun mengalihkan subsidi bahan bakar minyak murah untuk penyediaan bantuan sosial bagi kelompok ekonomi rentan dan miskin.

Di sisi lain, Moeldoko juga mengagumi sosok Presiden Jokowi yang berani mengambil kebijakan, termasuk kebijakan pengalihan subsidi ini. Namun sayangnya banyak yang salah menafsirkan kebijakan Presiden. “Saya melihat sendiri bagaimana keputusan-keputusan yang beliau ambil itu penuh dengan risiko, tapi beliau jalan terus. Presiden tetap ambil keputusan itu untuk kepentingan Indonesia yang lebih besar,” kata Moeldoko.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut