get app
inews
Aa Read Next : Dijebloskan ke Lapas Salemba,Ferdy Sambo Siap di Penjara Seumur Hidup

Siapa Kompol Chuck Putranto? Lulusan Akpol 2006 yang Dipecat gegara Rusak CCTV Pembunuhan Brigadir J

Jum'at, 02 September 2022 | 20:23 WIB
header img
Kompol Chuck Putranto, lulusan Akpol 2006 yang dipecat gegara Rusak CCTV pembunuhan Brigadir J. (Foto: Istimewa/Akademi Kepolisian 2006)

JAKARTA, iNewsBelu.id - Kompol Chuck Putranto dijatuhi sanksi pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Eks Kasubbagaudit Baggak Etika Rowabprof Divisi Propam (Divpropam) Polri itu diduga melanggar kode etik terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J.  Sanksi tersebut dijatuhkan lewat sidang KKEP pada Kamis (1/9/2022). Chuck Putranto dinilai terbukti melanggar kode etik berupa obstruction of justice terkait perusakan atau penghilangan alat bukti CCTV. 

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, barang bukti yang dihilangkan berupa rekaman CCTV, hal penting untuk pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J. Chuck menghalang-halangi penyidikan kasus tersebut.  Chuck Putranto menyalahgunakan wewenangnya sebagai Kasubbagaudit Baggak Etika Rowabprof Divisi Propam Polri. Chuck menyuruh PS Kasubbag Riksa Bag Gak Etika Rowabprof Div Propam Polri, Kompol Baiquni Wibowo (BW) untuk menghapus rekaman kamera pemantau lokasi kejadian penembakan Brigadir J di Duren Tiga. Tujuannya agar tidak ada barang bukti dalam kasus tersebut.

"Menyalahgunakan kewenangan dalam melaksanakan tugas kedinasan serta menghilangkan barang bukti dengan cara menyuruh Kompol BW untuk meng-copy di flashdisk dan menghapus tiga unit DVR CCTV yang merupakan bukti petunjuk dari penanganan perkara tindak pidana, dengan tujuan tidak ada bukti terkait meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga," kata Irjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat (2/9/2022). Selain itu, Chuck Putranto juga dianggap tidak melakukan upaya pencegahan saat Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rahman merusak barang bukti. Perbuatan tersebut mengakibatkan proses penyidikan pidana yang ditangani Bareskrim terkendala karena barang bukti petunjuk berupa tiga unit DVR CCTV telah rusak.
 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut