Waduh! Rusia Disebut Kehabisan Tentara di Ukraina, Bakal Rekrut Penjahat untuk Ikut Perang

WASHINGTON DC, iNews.id – Militer Rusia dilaporkan mengalami kekurangan personel saat berperang dengan Ukraina.
Karena itu, Moskow berusaha merekrut tentara baru lewat kontrak dan bahkan mungkin menarik para narapidana yang sedang menjalani hukuman.
Laporan itu diungkapkan oleh seorang pejabat AS dengan mengutip intelijen Amerika, Rabu (31/8/2022).
Kamis (25/8/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret yang berisi perintah untuk meningkatkan jumlah personel Angkatan Bersenjata Rusia dari 1,9 juta menjadi 2,04 juta orang. Dekret itu diterbitkan di saat perang di Ukraina memasuki bulan ketujuh.
Sudah beberapa bulan ini, Moskow tak pernah lagi mengungkapkan berapa tentara mereka yang tewas atau hilang dalam konflik Rusia-Ukraina. Akan tetapi, pejabat Barat dan Pemerintah Kiev mengatakan jumlahnya mencapai ribuan.
“Militer Rusia menderita kekurangan personel yang parah di Ukraina,” kata pejabat Amerika Serikat itu, yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters.
Pejabat itu mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia diyakni sedang berusaha untuk merekrut tentara kontrak untuk menebus kekurangan personel itu.
“Termasuk dengan memaksa tentara yang terluka untuk masuk kembali ke pertempuran, merekrut personel dari perusahaan keamanan swasta, dan memberikan bonus untuk para wajib militer,” ungkapnya.
“Secara terpisah, kami memiliki laporan yang kredibel bahwa Kementerian Pertahanan Rusia juga kemungkinan akan mulai merekrut para penjahat yang sedang menjalani hukuman di Ukraina dengan imbalan pengampunan dan kompensasi finansial,” kata pejabat itu lagi.
Editor : Stefanus Dile Payong