"Sebanyak 89,8 persen publik menginginkan sosok presiden yang mampu melewati pascakeadaan perekonomian dunia untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional dan khususnya perekonomian keluarga. Sementara hanya sebanyak 32,2 persen menginginkan sosok presiden yang tegas dan berwibawa, dan sebanyak 31,7 persen menginginkan sosok presiden yang merakyat,” ujar Permadi. Hal ini sesuai dengan temuan nama Airlangga Hartarto bisa memenangkan seluruh simulasi jumlah pasangan calon Pilpres 2024. Dalam simulasi tiga paslon, Airlangga dipasangkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meraih elektabilitas 39,7 persen, mampu mengungguli dua paslon lain, Anies Baswedan-Puan Maharani (16,2 persen), dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (16,2 persen).
Pada simulasi tiga paslon lainnya, Airlangga yang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo maupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap mengungguli pasangan calon lain yang memunculkan nama Prabowo Subianto, Puan Maharani, maupun Anies Baswedan. Sementara itu, pada simulasi empat paslon, Airlangga yang dipasangkan dengan Khofifah juga tetap mengungguli pasangan lain. "Pasangan Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa memiliki keterpilihan paling banyak, yaitu 30,2 persen,” ujar Permadi. Di urutan kedua muncul simulasi paslon Ganjar Pranowo-Puan Maharani (21,2 persen), Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (20,1 persen), dan Anies Baswedan-Erick Thohir (12,1 persen). Survei INES digelar pada 5 hingga 19 Agustus 2022 dengan margin of error diperkirakan +/- 2.24 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor : Stefanus Dile Payong