CAPE TOWN, iNews.id - Seekor ular kobra mematuk penis seorang pria Belanda saat duduk di toilet umum Afrika Selatan. Akibatnya, penis tersebut membusuk sehingga dokter terpaksa melakukan operasi rekonstruksi pada penis korban.
Nasib malang menimpa pria Belanda yang tak disebutkan namanya saat safari di Afrika Selatan. Penisnya berubah warna menjadi ungu setelah jaringan kulitnya membusuk akibat gigitan kobra.
Dia terpaksa diterbangkan menggunakan ambulans udara menuju rumah sakit untuk menjalani prosedur pengobatan. Jarak rumah sakit terdekat dari tempat pria tersebut sejauh 220 mil atau sekitar 350 kilometer.
Berdasarkan data Urology Case Reports, gigitan ular kobra pada alat kelamin pria ini merupakan kasus pertama. Korban dilaporkan merasakan sensasi terbakar di alat kelaminnya dan rasa sakit yang naik melalui selangkangannya ke pinggang, dada bagian atas, dan perutnya.
"Dia juga melaporkan muntah tetapi tidak ada gejala neurologis," tulis laporan tersebut.
Perawatan darurat nyatanya tidak cukup untuk menyelamatkan sejumlah besar jaringan rusak di penisnya. Dokter pun terpaksa memotong jaringan rusak tersebut.
Pembedahan di Afrika Selatan hanyalah permulaan. Sembilan hari kemudian, korban kembali menjalani pemotongan jaringan penis setelah kembali ke Belanda. MailOnline melaporkan, dokter mulai bekerja merekonstruksi penis korban menggunakan cangkok jaringan dari tempat lain di selangkangannya.
Setahun kemudian dilaporkan, penis korban telah pulih dan berfungsi seperti sedia kala. Meski demikian, bekas luka akibat cangkok tetap terlihat di penis tersebut. Petugas medis mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang menuju ke luar negeri agar tak mengalami hal serupa.
"Selalu siram toilet sebelum duduk di negara-negara yang terkenal dengan populasi ularnya!" tulisnya.
Gigitan ular menyebabkan antara 81.000 dan 138.000 kematian dan 400.000 kecacatan lebih lanjut di seluruh dunia setiap tahun. Namun gigitan pada alat kelamin seperti kasus ini tetap sangat jarang.
Editor : Stefanus Dile Payong