Thomas Mautitius juga menambahkan dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan MOU kersama Mitra dalam pengawasan partisipasif pemilu pemilihan 2024 dengan perwakilan organsisasi pemuda, akademisi, tokoh agama, perwakilan perhimpunan mahasiswa di kota kupang, perwakilan disabilitas, organisasi masyarakat, dan organisasi mahasiswa, serta perguruan tinggi.
"Untuk semua yang hadir pada kesempatan ini saya sekali lagi mengharapkan kerjasamanya untuk sama- sama kita mengawasi proses pemilu pemilihan 2024 yang akan datang semoga dengan komitmen yang kita bangun bersama hari ini dapat menghasilkan pemilu damai yang sama - sama kita harapkan bersama demi masyarakat yang lebih baik,"Katanya.
"Pengawasan Pemilu bukan hanya tugas Bawaslu, tapi tugas semua pihak. Kami berharap IJTI berperan dalam memilah, memilih berita bermasalah terkait dengan pemilu," Ujarnya.
"Media meanstream membantu melakukan verifikasi. Peran pers seperti ini diharapkan pada Pemilu 2024 mendatang mengingat kerawanan pemilu 2024,' pungkasnya.
Ketua IJTI Pengda NTT Stefanus Dile Payong juga mengatakan IJTI Pengda NTT berkomitmen dan siap mengawal Pemilu 2024.
"Terkait pemilu, kami dari IJTI berkomitmen untuk siap kawal pemilu 2024. Kami memiliki komitmen untuk melakukan sosialisasi, literasi, dan edukasi pemilu 2024," ujar Evan sapaan akrabnya.
Stefanus menegaskan jurnalis mengawasi pemilu sebagai fungsi kontrol sosial dari media. ‘Jurnalis memantau, meliput, dan melaporkan ke publik. Jurnalis punya privilege untuk mengakses narasumber dan memberitakannya. Untuk itu jurnalis harus menjaga amanah itu.
"Jurnalis harus menjalankan tugas secara profesional, memiliki keterampilan, keahlian, dan taat pada kode etik jurnalistik dan P3SPS," ungkap Stefanus.
Editor : Stefanus Dile Payong