"Tuduhan dan pemberitaan di media tentang layanan makanan dalam penerbangan benar-benar tidak dapat diterima. Penyelidikan terperinci telah dimulai," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah pencegahan termasuk menghentikan pasokan produk yang relevan sampai proses penyelidikan selesai.
Sementara itu, perusahaan katering yang digunakan Sunexpress, Sancak Inflight Services mengklaim tidak mungkin reptil itu datang dari dapur mereka. Dia menjelaskan, makanan dimasak pada suhu 280 C.
"Kepala itu tidak mungkin bertahan," katanya. Mereka menambahkan, SunExpress Airlines merupakan klien berharga di negara kami dan maskapai populer di Eropa.
"Mereka kembali mengumumkan tender untuk layanan katering di pesawat. Kami tidak menggunakan benda asing yang diduga ada di makanan saat memasak (karena kondisi teknis dan termal yang digunakan di fasilitas katering dalam penerbangan)," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong