BMKG juga mendeteksi bibit siklon tropis 93W terpantau berada di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1002.0 mb. Dari citra satelit Himawari-8 kanal IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang cukup signifikan dalam 12 jam terakhir di sekitar pusat sistem.
Dari analisis BMKG, bibit siklon tropis 93W bergerak ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori tinggi.
Berikut dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan bibit 95S terhadap kondisi cuaca di Indonesia:
1. Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di Kepulauan Mentawai
2. Tinggi Gelombang 1.25-2.5 m (moderate sea) berpotensi terjadi di wilayah: - Selat Malaka bagian utara - Perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai
3. Tinggi gelombang 2,5-4,0 m (rough sea) berpotensi terjadi di wilayah:
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Sumatra
- Selat Sunda - Teluk Lampung bagian selatan
- Perairan selatan Banten-Jawa Timur
4. Tinggi Gelombang 4,0-6,0 m ( very rough sea ) berpotensi terjadi di wilayah:
- Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa Timur
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W berdampak tidak langsung yakni tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 m (moderate sea) yang berpotensi terjadi di wilayah:
- Perairan Bitung-Kepulauan Sitaro
- Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud
- Samudra Pasifik utara Halmahera
- Samudra Pasifik utara Papua.
Editor : Stefanus Dile Payong