NTT Termasuk 12 Provinsi dan 55 Daerah Tidak Turun Hujan Lebih dari Dua Bulan

JAKARTA, iNewsBelu.id  - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 55 daerah di 12 provinsi tidak turun hujan selama lebih 2 bulan. Sementara, baru 13 % wilayah Indonesia dari jumlah Zona Musim (ZOM) yang memasuki musim hujan.

“Baru 13 persen dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim hujan dan sejumlah 55 daerah di 12 Provinsi tidak hujan lebih dari dua bulan,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

Waduh! Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Bogor, Gerobak PKL hingga Motor Berhamburan

BMKG mengatakan, wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian kecil Bengkulu, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua bagian tengah.

Lebih lanjut, BMKG juga memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis di beberapa Kabupaten di Provinsi Beberapa Kabupaten di Provinsi Bali, Jawa Timur, Maluku, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada klasifikasi awas untuk dua dasarian kedepan.

“Hemat dan gunakan air secara bijak ya guys! Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama,” imbaunya.

Berikut 55 daerah di 12 provinsi yang tidak mengalami hujan lebih 2 bulan:

NTT: Sumba Timur (197 hari), Rote Ndao (197 hari), Kupang (157 hari), Kota Kopang (145 hari), Lembata (138 hari), Sikka (136 hari), Belu (134 hari), Sabu Raijua (132), Timor Tengah Selatan (131 hari), Flores Timur (128 hari).

NTB: Kota Bima (195 hari), Lombok Utara (194 hari), Lombok Timur (136 hari), Sumbawa (115 hari), Bima (133 hari), Lombok Timur (132 hari), Lombok Barat (123 hari), Lombok Tengah (107 hari), Dompu (84 hari), Sumbawa Barat (84 hari)

Sulsel: Jeneponto (162 hari), Takalar (120 hari), Makassar (119 hari), Bulukumba (115 hari), Bantaeng (111 hari)

Editor : Stefanus Dile Payong