MALUKU TENGGARA - Suasana mencekam terjadi di Maluku Tenggara setelah terjadi bentrokan antara Desa, yakni Ohoider dan Ohoiren di Kecamatan Kei Kecil Barat, Senin (25/7/2022). Bentrokan mengakibatkan korban berjatuhan. Sekitar 30 orang dari dua desa tersebut mengalami luka potong dan panah.
Massa dari dua desa terlibat bentrok dan saling serang dengan menggunakan alat tajam berupa pedang, tombak, panah dan senapan angin.
Selain mengakibatkan puluhan warga terluka, bentrokan membuat sejumlah rumah dirusak massa dan dibakar. Bentrokan yang semakin memanas membuat aparat TNI-Polri terpaksa melakukan tembakan menggunakan peluru karet dan gas air mata. Namun upaya dari aparat keamanan belum mampu meredahkan amarah massa dari dua desa tersebut. Beruntung para pastor yang juga hadir di tempat kejadian memohon agar masa dari dua desa itu dapat tenang dan berhenti malakukan petikaian sebelum korban semakin bertambah.
Bentrokan ini dipicu dari sebuah acara pesta di Desa Somlain yang mengakibatkan satu orang dari Desa Ohoider terbunuh karena berselisih salah paham.
Pantauan di lapangan, situasi saat ini sudah mulai kembali kondusif dan kawasan bentrokan masih dijaga ketat oleh aparat keamanan TNI-Polri.
Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Bram Notanubun menjelaskan, sebanyak 30 orang dari dua desa yang mengalami luka potong dan panah langsung dilarikan ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur untuk menjalani operasi. Sementara sejumlah korban lain yang mengalami luka ringan masih dirawat di puskesmas terdekat.
Editor : Stefanus Dile Payong