PRESIDEN Soeharto merupakan presiden dengan masa jabatan terlama di Indonesia, lebih dari 3 dasawarsa. Selama masa jabatan tersebut, Presiden Soeharto sudah menjalani berbagai aktivitas diplomasi dengan berbagai negara di dunia. Aktivitas diplomasi dilakukan dengan berbagai pertemuan, diskusi, hingga pemberian hadiah.
Presiden Soeharto dikenal kerap memberikan hadiah komodo sebagai alat diplomasi. Kegemaran Sohearto memberikan hadiah komodo kepada pemimpin negara lain bermula ketika sang istri, Siti Hartinah yang dikenal dengan sapaan Ibu Tien, berkeinginan membangun museum fauna di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), Jakarta pada tahun 1975.
Museum itu dibangun untuk menggambarkan kekhasan satwa Indonesia. Dan seperti diketahui, komodo adalah satwa langka khas Indonesia. Selain memberikan hadiah, Presiden Soeharto juga pernah mendapatkan hadiah dari para pemimpin dunia.
Berikut ini hadiah-hadiah unik yang pernah diterima Presiden Soeharto:
1. Kuda
Seekor kuda diterima Presiden Soeharto sebagai hadiah dari Presiden Kazakhstan Nazarbayev, pada April 1995, saat melakukan kunjungan ke Kazakhstan. Presiden Soeharto kemudian menunggangi kuda hadiah tersebut bersama Nazarbayev. Bukan sekali ini Soeharto menerima hadiah kuda. Sebelumnya, ia juga pernah mendapat hadiah kuda dari petani di Uzbekistan.
Peristiwa tersebut terjadi ketika ia melakukan kunjungan ke Uni Soviet tahun 1956. Di sela kunjungannya itu, Soeharto melakukan audiensi dengan para petani di Kyzyl, Uzbekistan, hingga diberi jamuan makan siang. Seusai acara makan siang, suasana lebih santai, bahkan para petani memainkan musik tradisional dan tarian lokal. Hingga akhirnya, ketua pertanian setempat, A. Matkabulov, menghadiahkan seekor kuda sebagai tanda mata untuk Presiden Soeharto. Kuda tersebut merupakan kuda jenis Karabair, yangmemang banyak ditemukan di Asia Tengah terutama Uzbekistan.
Soeharto sendiri merupakan pribadi yang menyukai kuda. Hal ini terbukti dengan adanya peternakan di Tapos, Bogor, yang dikembangkan Presiden Soeharto sebagai pusat pembibitan dan pengembangan sapi jenis unggul dan beberapa ekor kuda milik Soeharto. Namun kuda milik Soeharto itu akhirnya mati. Konon, penyebabnya adalah orang yang memelihara kuda tersebut tidak menyukai kuda.
2. Pedang Emas
Pedang emas merupakan hadiah dari Raja Arab Saudi untuk Presiden Soeharto. Pada tahun 1970, Raja Arab Saudi Faisal bin Abdulaziz Al Saud, berkunjung ke Indonesia dan disambut oleh Presiden Soeharto dan ibu negara Tien Soeharto.
Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk keberpihakan Indonesia kepada Palestina untuk perjuangannya melawan Israel. Selain itu, Indonesia juga berpihak kepada Arab Saudi untuk melawan Israel, karena pada saat itu keadaan Timur Tengah sedang memanas karena Perang Enam Hari melawan Israel.
Soeharto lewat pidatonya mengungkapkan bahwa Indonesia sepenuhnya berdiri di pihak bangsa Arab dalam melawan Israel. Raja Faisal menyampaikan terima kasih dalam pidatonya kepada Indonesia atas dukungan terhadap perjuangan bangsa Arab.
Setelah pidato tersebut, diadakan acara makan malam dan tukar menukar cenderamata. Raja Faisal memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh dengn emas. Sedangkan Presiden Soeharto memberikan sebilah keris dan seekor macan yang diawetkan. Kedua barang tersebut melambangkan simbol keberanian dan sifat ksatria. (Septi Kurnia - Litbang MPI)
Editor : Stefanus Dile Payong