Kali ini pasukan Rusia memfokuskan serangan di beberapa kota di Donetsk, yakni Sloviansk dan Kramatorsk. Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan terjadi pertempuran sengit di pinggiran wilayahnya. Pasukan Rusia dan kekuatan cadangan telah dikirim ke wilayah Donetsk yang berbatasan dengan Luhansk dengan menyeberangi Sungai Donets Siverskiy.
"Sejumlah besar peralatan sedang dikirim ke wilayah Donetsk," kata Gaidai, seraya menambahkan tentara Ukraina menghancurkan sejumlah besar peralatan dan persediaan bahan bakar Rusia, dikutip dari Reuters, Rabu (6/7/2022). Pejabat di Donetsk mengatakan, pasukan Rusia menyerang pasar serta daerah permukiman di Sloviansk pada Selasa kemarin, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh lainnya.
Asap membubung dari bengkel otomotif serta api melalap deretan kios di pasar saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkannya. Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan dua kota yakni Sloviansk dan Kramatorsk dihujani serangan rudal dan artileri berat pada sejak Senin malam.
"Tidak ada tempat yang aman dari penembakan di wilayah Donetsk," ujarnya. Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menargetkan permukiman. Pasukannya menggunakan senjata berpresisi tinggi untuk menghancurkan pusat komando dan artileri di Donetsk.
Di Moskow, Rusia mengindikasikan akan terus menggempur Ukraina sampai tujuan operasi militer khusus tercapai. Ketua parlemen majelis rendah Duma Vyacheslav Volodin mengatakan Ukraina telah menjadi negara teroris sehingga Rusia tidak akan menghentikan operasi militer di perbatasan Donbass. Pernyataan itu mengindikasikan Rusia kemungkinan akan memperluas tujuan operasi. Indikasi ini juga bisa dilihat dari dua undang-undang yang disahkan Duma. Isinya memungkinkan pemerintah untuk mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk memasok kebutuhan militer serta memaksa para pekerjanya bekerja lembur untuk mendukung operasi.
Editor : Stefanus Dile Payong