Kasus seperti yang menimpa Raya menunjukkan bahwa cacingan bukan penyakit ringan. Jika infeksi sudah parah, komplikasi seperti penyumbatan usus, malnutrisi berat, bahkan kematian bisa terjadi.
Faktor Risiko di Indonesia
Indonesia termasuk negara dengan prevalensi tinggi kasus cacingan, terutama di daerah pedesaan dengan sanitasi buruk. Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2022), prevalensi infeksi Soil-Transmitted Helminth (STH) pada anak usia sekolah masih berada di kisaran 20–30%. Hal ini dipicu oleh:
Kurangnya akses air bersih.
. Kebiasaan buang air besar sembarangan.
. Tidak terbiasa mencuci tangan sebelum makan.
. Bermain tanpa alas kaki di tanah.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Cacingan sebenarnya bisa dicegah dengan langkah sederhana, antara lain:
. Membiasakan anak cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah bermain.
. Memastikan anak memakai alas kaki saat di luar rumah.
. Memberikan makanan yang dimasak dengan baik dan air minum yang bersih.
. Menggunting kuku anak secara rutin agar kotoran tidak menumpuk.
. Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali sesuai anjuran Kementerian Kesehatan.
. Program pemberian obat cacing massal di sekolah sebenarnya sudah berjalan, namun kesadaran orang tua tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan.
Pengobatan Medis untuk Cacingan
Jika anak sudah menunjukkan gejala, segera periksakan ke dokter. Obat cacing seperti albendazole atau mebendazole biasanya efektif membunuh cacing dewasa. Pada infeksi berat, dokter mungkin perlu memberikan pengobatan tambahan seperti suplemen zat besi untuk mengatasi anemia.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait