Mereka yang datang bukan hanya warga Garut tapi juga dari daerah lain karena pesta rakyat akan digelar sampai malam hari.
"Ketika gerbang dibuka masyarakat berebutan hendak masuk sehingga aparat menutup sebagian pintu masuk untuk mengantisipasi kericuhan di tempat makan," ujar Hendra.
"Jumlah yang berdatangan dari luar lebih banyak dan mau masuk. Sehingga, ketika acara ini dibatasi, akhirnya dorongan dari dari luar itu sangat deras," sambungnya.
Namun karena pintu gerbang pendopo ditutup sebagian, warga sulit masuk. Akhirnya terjadi penumpukan. Bahkan ada yang jatuh, pingsan, dan terinjak-injak.
Setelah kejadian, seluruh korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Akibat kejadian ini, tiga orang meninggal, satu di antaranya anggota Polri, Bripka Cecep. Selain itu menyebabkan 24 orang luka dan pingsan.
“Sejumlah pihak bakal kita periksa atas dugaan kelalaian. Polisi akan melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab tragedi yang menewaskan tiga orang,”pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait