“Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan resminya.
Pemerintah Daerah diminta berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki," katanya.
Aktivitas Vulkanis Terus Meningkat
Dia menyatakan, peningkatan status itu sesuai hasil analisis visual dan instrumental yang menunjukkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat.
“Tingkat aktivitas gunung api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (Saga) menjadi Level IV (Awas). Terhitung tanggal 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA,” kata Muhammad Wafid.
Dia menjelaskan, kegempaan naik signifikan terutama pada gempa vulkanik dalam dengan rata-rata per hari dari 8-10 kejadian meningkat 50 kejadian hanya dalam kurun waktu 2 jam.
“Data kegempaan dari tanggal 16-17 Juni 2025 pukul 14.00 WITA yakni 5 kali Gempa Hembusan, 18 kali Tremor Non Harmonik, 3 kali Gempa Low Frequency, 3 kali Gempa Hybrid, 52 Gempa Vulkanik Dalam, dan 7 kali Gempa Tektonik Jauh,” ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait