Kondisi ini berdampak pada tersedia cukup signifikannya pasokan uap air di wilayah NTT, sehingga mendukung terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan yang cukup intensif.
”Sehingga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat, bahkan hujan ekstrem yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat,” terangnya. Adapun dampak yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem ini adalah terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga banjir bandang, tanah longsor, serta angin kencang dan petir.
”Khusus untuk daerah ber topografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang,” imbaunya. Selain itu, masyarakat juga diimbaunya untuk selalu memantau perkembangan dan peringatan dini 3 harian dan peringatan dini nowcasting yang disampaikan BMKG melalui media sosial.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait